Sunday, October 30, 2011

Welcoming My Best Friends (Jembatan Ampera)

Day 1, Sabtu, 14 Mei 2011 (part two)
 
Begitu perut sudah diisi, kami pun ga buang-buang waktu lagi, langsung buru-buru cabut dari situ biar ga kemaleman (tapi ga lupa bayar kok). Beruntung tadi hujan pas sore, jadi malemnya udara kerasa lebih sejuk, enak buat sekedar jalan kaki sambil nunggu angkutan umum. Next stop is Ampera Bridge. Jembatan Ampera adalah salah satu ikon dari kota Palembang. Jembatan ini menghubungkan daerah Seberang Ulu dan Seberang Ilir yang dipisahkan oleh Sungai Musi. Ampera sendiri adalah singkatan dari 'Amanat Penderitaan Rakyat'. Konon pada awalnya bagian tengah badan jembatan ini bisa diangkat ke atas agar kapal yang besar dapat lewat di bawahnya. Namun sejak tahun 1970, aktifitas ini sudah tidak dilakukan lagi, karena waktu naik-turunnya yang cukup lama dianggap mengganggu arus lalu lintas di atasnya.  

Check this amazing bridge's location :


Akan kurang lengkap rasanya kalau sudah jauh-jauh main ke Palembang tapi ga sempat pergi ke areal Jembatan Ampera. Bisa dibilang bukti paling otentik udah pernah ke Palembang adalah pernah foto dengan latar belakang jembatan Ampera. Saat itu dengan kondisi cuaca yang cerah setelah hujan adalah saat yang paling pas untuk mengabadikan momen jembatan Ampera. Malam hari? Kenapa enggak? Justru jembatan Ampera akan terlihat semakin bagus kalau dilihat di malam hari. Gemerlap lampu warna-warni di sepanjang jembatan kelihatan sangat cantik dari kejauhan. Ga percaya? Let these pictures convince you.

Saturday, October 29, 2011

Welcoming My Best Friends (Dari Mesjid Agung ke Kambang Iwak)

Day 1, Sabtu, 14 Mei 2011 (part one)

Bandara Palembang
Sesuai rencana, teman-teman gue dateng ke Palembang pada hari Sabtu. Pada awalnya gue ngusulin agar mereka ambil penerbangan di Jumat sore, biar mereka bisa beristirahat dulu malamnya sebelum mulai jalan-jalan di hari Sabtu. Tapi karena mereka masih ada kerjaan di hari Jumat (maklum mereka orang-orang yang sok super sibuk ), maka jadilah mereka baru bisa tiba di hari Sabtu. Itu pun sudah agak siang menjelang sore, sebabnya apalagi kalau bukan karena jadwal penerbangan di negeri ini yang sudah ‘biasa’ delayed.

Beberapa menit setelah kedatangan mereka
Ga heran kalo lihat ekspresi mereka yang kayaknya capek (tapi masih sempat pose) begitu sampai di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang. Mungkin capek nunggu berjam-jam di airport ditambah efek jetlag penerbangan Jakarta-Palembang yang lamanya sekitar 50 menit dan perut laper. Meski sebenernya gue juga ga kalah capek menunggu berjam-jam di bandara, tapi gue tetap semangat ’11 demi menyambut kedatangan my best friends ever! Here they are, Welcome to Palembang!
 

Welcoming My Best Friends (Planning Awal)


Ini pengalaman jadi penerima tamu. Eits, meski penerima tamu identik dengan acara-acara pernikahan, tapi bukan itu yang gue maksud di tulisan ini. Gue jadi penerima tamu saat teman-teman terbaik gue main ke Palembang. Kenapa Palembang? Karena memang sekarang gue tinggalnya di kota pempek itu (kan ada di profil gue). Loh, memangnya gue dulu tinggal dimana? Hehe..ceritanya panjang, tapi singkatnya, gue adalah penduduk asli Sumatera Selatan, dan gue pernah kuliah di Bogor, dimana gue ketemu temen-temen gue tadi. Dan setelah selesai kuliah, gue kebetulan kerja di Palembang. So, here I am now, in Palembang, The Venice of Indonesia.

Sebenarnya kedatangan teman-teman gue ini udah lumayan lama, bulan Mei lalu di tahun ini (2011). Ceritanya pun sudah tergambar dalam foto-foto yang jumlahnya (Alhamdulilah) cukup banyak, ada sekitar ratusan foto (Waduh! bikin habis memori pokoknya, hehe..). Meski foto-foto itu udah cukup ‘berbicara’ tentang anything happened that moment, tapi gue rasa ga ada salahnya gue menambahkan sedikit narasinya. Ya, meski udah agak terlambat, tapi daripada ditunda lagi di tahun-tahun depan, atau ga dibuat sama sekali, coz' this story is too good to be forgotten.

Friday, October 28, 2011

Love reading a lot! (I)


Gue suka banget baca. Dari pertama kali bisa mengenal huruf dan tulisan, entah kenapa rasanya gue pengen terus mencari apa yang bisa dibaca (hanya baca pikiran dan baca bibir yang gue ga bisa). Terus terang sebelum masuk SD pun gue seneng berkutat dengan buku dan majalah. Bukan buat dibikin berantakan ya, tapi buat dibolak-balik gitu (Eh, sama ya?). Pada awalnya gue cuma suka liat gambar-gambarnya aja. Memang katanya (ga tau kata siapa) pada usia itu anak-anak akan lebih tertarik melihat sesuatu yang berwarna, apalagi yang kontras dan menarik. Itu kenapa mainan anak-anak seringkali berwarna-warni cerah. Mereka perlu sesuatu yang eye catchy untuk menarik perhatian mereka. Dan gue bisa banyak menemukan itu di majalah anak-anak. Beruntung, orang tua gue termasuk yang mau memfasilitasi anak-anaknya dengan bahan-bahan bacaan. Pernah baca 'Bobo' atau Aku Anak Saleh? (wuihh..jadul aja). Itu beberapa judul majalah yang sering gue baca pas masih bocah dulu. Kadang satu majalah bisa berkali-kali gue baca (sampai gue hapal isinya), dan ga heran majalah-majalah utuh itu akhirnya jadi lebih mirip guntingan kliping.

Thursday, October 27, 2011

Mulai dari nol

Mulai menulis di dunia luna maya..hmm..sepertinya agak ketinggalan yah? malah ketinggalan banget, tapi ga apalah, daripada ga sama sekali kan. Sebenarnya ide ini sudah ada sejak lama dan tentu bukanlah ide yang prematur (ternyata bukan bayi aja). Hanya memang media ini benar-benar baru buat gue untuk menuangkan tulisan, dan gue selama ini cukup berpuas diri menikmati tulisan-tulisan orang lain yang sudah jauh lebih dulu beredar di jagat Blogosphere. Sampai kemudian gue berpikir kenapa gue begitu 'egois'nya hanya mau menikmati tulisan orang tapi ga mau orang menikmati tulisan gue (masalahnya gue ga tau tulisan gue nikmat apa ga, hehe..). Dan akhirnya gue memutuskan kalau kali ini giliran gue. Excited? Pasti. Orang lain suka atau ga urusan nanti. Yang penting gue sekarang akan mulai mencoba mengeluarkan apa yang selama ini hanya berkutat di pikiran gue. Memang gue akui bukan hal yang mudah untuk memulainya pertama kali. Apalagi untuk menghadapi konsekuensi tulisan gue akan dilihat oleh orang lain. So skeptic at first, tapi gue sangat penasaran untuk segera mencoba. Langkah terbaik untuk menyelesaikan sesuatu adalah dengan memulainya, kan? Hey! Today is Blog's Day, isn't it? Well, I hope it's a good start!

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...