tag:blogger.com,1999:blog-17905949941008522162024-03-04T20:27:05.888-08:00BudiHolicsSemua berawal dari hal kecilBudiholicshttp://www.blogger.com/profile/15495518469760709879noreply@blogger.comBlogger78125tag:blogger.com,1999:blog-1790594994100852216.post-25082918122879834602014-01-18T21:02:00.004-08:002014-01-18T21:04:29.567-08:00"I See Fire" (Ed Sheeran | Cover)Hi 2014..!<br />
<br />
Dengan sangat menyesal blog ini sempat terlantar 3 bulan terakhir di 2013, alhasil postingan hanya sampai bulan Oktober aja. Yah, kalau ditanya kenapa, terus terang saat itu saya lagi fokus dengan suatu hal yang menyangkut masa depan saya. Hehe.. sok banget ya, tapi memang pada penghujung 2013 lalu perhatian saya lagi benar-benar teralih dari beberapa hal yang rutin saya lakukan sebagai hobi, termasuk nge-<i>blog </i>ini.<br />
<br />
Ya, Alhamdulilah akhirnya saya bisa lewati masa-masa itu, dan di Januari ini saya berusaha memulai lagi kebiasaan menulis di <i>blog</i>. Oke, memang saya belum punya inspirasi untuk menulis yang panjang lebar dengan topik berat (yang serius maksudnya). Tapi paling ngga saya akan berusaha menghidupkan kembali suasana yang ada di <i>blog </i>saya ini, karena akan sayang sekali kalau harus terlantar lagi dan berhenti di 2013.<br />
<br />
Baiklah, mari kita buka postingan perdana saya di 2014 ini dengan <i>video lyric</i> dari <i>cover </i>lagunya Ed Sheeran, "I See Fire" (Ost. The Hobbit : Desolation of Smaug). Kebetulan saya suka sekali dengan lagu ini sama juga seperti filmnya. Dan <i>vocal </i>Ed Sheeran yang khas dipadukan musik <i>folk </i>yang indah juga membuat saya makin suka dengan lagu ini. <i> </i><br />
<br />
<span style="color: blue;"><i>Hope you guys like it!</i></span><br />
<br />
<iframe allowfullscreen="" frameborder="0" height="344" src="//www.youtube.com/embed/kB30qdEC-rg" width="459"></iframe>
<br />
<i>Check it also on my</i> <a href="https://soundcloud.com/septiawans/i-see-fire-ed-sheeran-cover-by" target="_blank">soundcloud</a>Budiholicshttp://www.blogger.com/profile/15495518469760709879noreply@blogger.com2Palembang, Palembang City, South Sumatra, Indonesia-2.990934 104.75655649999999-3.2446485000000003 104.43383299999999 -2.7372195 105.07927999999998tag:blogger.com,1999:blog-1790594994100852216.post-46178292349333180392013-10-14T07:43:00.001-07:002013-10-14T07:43:47.014-07:00My New SoundCloud AccountHanya mau <i>announce </i>tentang akun baru <a href="http://soundcloud.com/septiawans" target="_blank"><i>SoundCloud</i></a> saya.. (mau <i>announce</i> sesuatu yang lain belum siap .. *eh, curhat*)<br />
<br />
Jadi ceritanya berbulan-bulan ini saya terus aja asik nge-<a href="http://soundcloud.com/septiawans" target="_blank"><i>SoundCloud</i></a> ketimbang nge-<i>blog. </i>Habisnya maen-maenin <i><a href="http://soundcloud.com/septiawans" target="_blank">SoundCloud</a> </i>lebih simpel, tinggal rekam suara, <i>mixing </i>dikit, trus <i>upload</i> deh. Kalo nge-<i>blog </i>kan kudu mikir mau ide apa buat ditulis, belum bingung merangkai kata-katanya, trus pas dibaca biasanya berasa aneh dan di-<i>edit </i>lagi, trusss..sampe bisa berhari-hari baru berani buat <i>posting</i>.<br />
<br />
Eh, ini sih pendapat <i>blogger </i>males ya, jangan ditiru, apalagi dijadikan contoh (ya sama aja kali). Tapi mungkin pada dasarnya saya cuman lagi asik sama mainan baru, jadinya sebelum bosen ya masih dibela-belain aja memihak sama mainan baru. Padahal secara teknis, yang namanya bikin <i><a href="http://soundcloud.com/septiawans" target="_blank">SoundCloud</a> </i>sama nulis di blog sama aja kerja kerasnya (minimal buat saya sendiri). Kecuali ya kalo kitanya sendiri ngga peduli hasilnya mau dibikin bagus apa ngga (jadi udah pede yang dibikin selama ini udah bagus budddd...? :p )<br />
<br />
Realitanya sih pas mau bikin <i><a href="http://soundcloud.com/septiawans" target="_blank">SoundCloud</a>, </i>saya ngga pernah pusing-pusing, tinggal pilih lagu yang disuka, trus rekam deh dua-tiga jam. Nah, bagian yang paling ribet pas <i>mixing-</i>nya aja, tapi itu juga ngga lebih dari sehari, langsung bisa di-<i>upload</i>. Biasanya perasaan puas ada pas lagi mau <i>upload</i>, berasa habis bikin sesuatu yang apa gitu (apaaaa...hayoo?). Yang pasti mirip kalo pas habis bikin foto-foto, bisa jadi dokumentasi buat dilihat (atau didengar) nanti.<br />
<br />
<i>Anyway, </i>cerita saya jadi muter-muter gini padahal cuman mau bilang, karena frekuensi yang terlalu aktif dalam memproduksi suara ketimbang tulisan, jadinya akun <i><a href="http://soundcloud.com/septiawans" target="_blank">SoundCloud</a> </i>pertama yang pernah dibikin udah kepenuhan gitu (maklum yang gratisan, jadi ada limitnya :( ) . Nah, karena masih belum ngerasa perlu plus belum ngerti juga gimana bikin akun yang <i>premium</i>, maka saya bikin aja lagi akun yang baru. Toh, biar dalam satu akun ngga perlu kebanyakan <i>sound-</i>nya juga (alasan biar ngga musti bayar-membayar).<br />
<br />
Nah, mana akun barunya..? Itu sebenernya dari tadi udah disisipin di tulisan <i><a href="http://soundcloud.com/septiawans" target="_blank">SoundCloud</a> </i>sejak awal tulisan (seperti yang barusan). Biar lebih jelas lagi, saya kasih link isi-isi <i>sound</i>-nya. Sementara ini baru dikit sih, ya namanya aja juga masih baru. <i>Here they are</i> .. jangan lupa di-<i>play </i>ya, ngga punya efek samping buat kesehatan kok.. :D<br />
<br />
<i>My latest track </i>:<br />
<a href="http://soundcloud.com/septiawans/marry-your-daughter-brian" target="_blank">Marry Your Daughter - Brian McKnight (Cover by Septiawan) </a><br />
<br />
<i>Other tracks</i> :<br />
<a href="http://soundcloud.com/septiawans/lucky-jason-mraz-ft-colbie" target="_blank">Lucky - Jason Mraz ft. Colbie Caillat (Cover by @winalesmana & @budiholics)</a><br />
<br />
<a href="http://soundcloud.com/septiawans/atlas-coldplay-ost-hunger" target="_blank">Atlas - Coldplay | Ost. Hunger Games : Catching Fire (Cover by Septiawan)</a><br />
Budiholicshttp://www.blogger.com/profile/15495518469760709879noreply@blogger.com0Palembang, Palembang City, South Sumatra, Indonesia-2.9911083 104.75673329999995-3.2448228 104.43400979999996 -2.7373938 105.07945679999995tag:blogger.com,1999:blog-1790594994100852216.post-13299496805692959732013-09-27T00:00:00.000-07:002013-09-27T16:57:23.214-07:0027th on Sep 27th<div style="color: blue; text-align: center;">
<i>Age is a question of mind over matter. If you don</i>'<i>t mind, it doesn</i>'<i>t matter. </i></div>
<div style="color: blue; text-align: center;">
~<i> Leroy </i>"<i>Satchel</i>"<i> Paige</i></div>
<div style="text-align: center;">
:)</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
September 27th, 2013</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Baru mendapat ucapan yang beruntun dari keluarga tercinta dan teman-teman, ngga ada kesan yang ditinggalkan setelahnya selain <i>joyful a lot</i>, karena semua perhatian dari orang-orang terkasih itu. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sebenarnya sudah lama saya ngga bersikap terlalu sentimentil dengan momen sekali setahun ini. Di samping memang ngga terlalu menjadikannya sebagai kebiasaan, juga kok rasanya ngga pantas lagi ya dengan usia yang udah di dua puluhan akhir ini (hehe, sok dewasa banget yak, padahal sendirinya paling kecil di keluarga)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jujur ngga ada kebiasaan perayaan atau sesuatu yang khusus di setiap tahunnya. Paling mungkin hanyalah menerima ucapan selamat dari keluarga dan teman. Lagipula selain sebagai bentuk perhatian, saya memaknai semua ucapan itu sebagai pengingat yang objektif. Kenapa objektif, karena kalo saya sendiri yang ditanya sudah merasa tua atau belum, ya pasti pengennya bilang masih muda terus kan :p</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="color: blue; text-align: center;">
<i>The purpose of life is a life of purpose. </i></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="color: blue;">~</span><i><span style="color: blue;">Attributed to both Ludwig Wittgenstein and Robert Byrne </span></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pengingat usia setahun sekali ini juga bisa membuat saya kembali berpikir kalau hidup ini harus punya tujuan. Secara <i>general </i>tujuan hidup saya adalah bisa bermanfaat sebanyak mungkin bagi sekeliling saya. Secara khusus, hmm.. ada lah, hehe.. Memang biasanya saya ngga memperhatikan fokus pada satu tanggal kelahiran saja, tapi lebih banyak ke periode setelahnya. Berubah atau ngga, meningkat atau menurun.<br />
<br />
<div style="color: blue; text-align: center;">
<i><span style="font-family: georgia, bookman old style, palatino linotype, book antiqua, palatino, trebuchet ms, helvetica, garamond, sans-serif, arial, verdana, avante garde, century gothic, comic sans ms, times, times new roman, serif;">Live as long as you may, the first twenty years are the longest half of your life. </span></i></div>
<div style="color: blue; text-align: center;">
<span style="font-family: georgia, bookman old style, palatino linotype, book antiqua, palatino, trebuchet ms, helvetica, garamond, sans-serif, arial, verdana, avante garde, century gothic, comic sans ms, times, times new roman, serif;">~<i>Robert Southey, </i><i>The Doctor</i><br />
</span></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Yeahh..memang harusnya kita lebih banyak menikmati hidup ketimbang terlalu kuatir dengan penambahan usia yang hanya urusan perhitungan angka. Terus terang bisa sampai di usia sekarang ini saya sudah sangat bersyukur, terlebih dengan banyak hal yang sudah saya <strike>dapatkan</strike> alami.<br />
<br />
Kadang saya suka memperhatikan anak-anak kecil yang perjalanan hidupnya masih teramat panjang. Beban hidup yang mereka hadapi hampir ngga ada. Apa yang mereka jalani masih didominasi dengan hal-hal yang "<i>full of game</i>". Tapi meski begitu berkali-kali saya bilang kepada diri sendiri untuk ngga merasa iri dengan mereka. Bagaimanapun saya sudah melewati fase itu dan sedang berada dalam "<i>a real game</i>". <i>Gotta deal with it!</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="color: blue; text-align: center;">
<span style="font-family: georgia, bookman old style, palatino linotype, book antiqua, palatino, trebuchet ms, helvetica, garamond, sans-serif, arial, verdana, avante garde, century gothic, comic sans ms, times, times new roman, serif;"><i>Youth is a wonderful thing. What a crime to waste it on children. </i></span><br />
<span style="font-family: georgia, bookman old style, palatino linotype, book antiqua, palatino, trebuchet ms, helvetica, garamond, sans-serif, arial, verdana, avante garde, century gothic, comic sans ms, times, times new roman, serif;">~<i>George Bernard Shaw</i>
</span></div>
<div style="color: blue; text-align: justify;">
<i style="color: black;"><br />Anyway, </i><span style="color: black;">meski</span> <span style="color: black;">ngga begitu <i>concern</i> sama <i>birthday thing</i>, tapi sekarang ternyata saya mendapati kalau</span><span style="color: black;"> di tahun ini pada tanggal <b>27 </b>saya tepat berusia <b>27 </b>tahun! Hehe.. momen sekali seumur hidup kan? <i>And you know what? I also share my birthday with <a href="http://www.google.com/" target="_blank">Google</a>. Nice fact, both of us gotta give present each other</i> :)</span></div>
Budiholicshttp://www.blogger.com/profile/15495518469760709879noreply@blogger.com2Palembang, Palembang City, South Sumatra, Indonesia-2.9911083 104.75673329999995-3.2448228 104.43400979999996 -2.7373938 105.07945679999995tag:blogger.com,1999:blog-1790594994100852216.post-13170074162681640172013-09-21T17:01:00.000-07:002013-09-21T17:05:31.347-07:00Are You Mature Enough to ... ? (Pt. 1)Ini kedua kalinya saya mengungkit topik kedewasaan dan menuliskannya di blog. Sebenarnya bukan bermaksud sok dewasa atau merasa sendirinya udah cukup dewasa. Tapi jujur saya sendiri masih mencari arti yang tepat dari kata ‘dewasa’ itu sendiri. Bukan sekedar penjelasan dari suatu kata, tapi lebih banyak ke apa saja bentuk dan contoh sikap kedewasaan itu di kehidupan sehari-hari.<br />
<br />
<div style="color: blue;">
Umm..berat? Ngga juga sih, <i>let’s make this topic sounds simple</i>..</div>
<br />
Pertanyaaan seperti ‘sudah cukup dewasakah kamu untuk ... ?“ bisa dilengkapi dengan kata apa saja, misalnya untuk : bersekolah, bekerja, atau bahkan .. menikah? (<i>Eaaaa</i>....).<br />
<br />
Sebenarnya dewasa atau ngga nya seseorang untuk melakukan sesuatu itu harusnya ngga selalu berbanding lurus dengan tingkat usianya. Karena memang lebih banyak butuh suatu kesiapan mental yang cukup ketimbang batas usia yang hanya sekedar hitungan angka. Tapi untuk mudahnya di masyarakat kita seringkali memakai batasan umur sebagai acuan tingkat kedewasaan seseorang.<br />
<br />
<div style="color: blue;">
Dalam hal berkendara misalnya.</div>
<div style="color: blue;">
<br /></div>
<div style="color: blue;">
<span style="color: black;">SIM, sebuah lisensi untuk berkendara di negeri ini, akan diberikan ke siapa saja yang mampu mengendarai kendaraan dan sudah berusia 17 tahun ke atas. Itupun satu jenis SIM bukan serta-merta berlaku untuk semua jenis kendaraan. Suatu aturan yang sebenarnya cukup ketat bagi masyarakat yang ingin berkendara.</span> </div>
<br />
Tapi apa yang berlaku sekarang di masyarakat? Kepemilikan SIM seringkali diabaikan untuk seseorang berkendara. Padahal yang perlu digarisbawahi bukanlah ada atau ngga-nya SIM itu sendiri. Tapi bagaimana seseorang dianggap cukup layak untuk memiliki SIM sebagai lisensi untuk berkendara.<br />
<br />
Fenomena anak yang masih di bawah umur bebas berkeliaran di jalan raya mengemudikan kendaraan bermotor mungkin bukan hal yang aneh lagi di masyarakat kita. Inilah salah satu contoh bentuk pengindahan (bener ngga bahasanya..??) dari kepemilikan SIM tadi.<br />
<br />
Padahal batas usia minimal yang ditetapkan untuk mengemudi ngga hanya untuk alasan <i>safety </i>saja. Tetapi juga menimbang faktor psikis dan tingkat emosi pengemudi itu sendiri.<br />
<br />
Memang bukan hal yang susah untuk bisa mengendarai motor atau mobil. Seorang anak yang cukup tangkas belajar mungkin bisa melakukannya meski masih belia (dan kadang beberapa orang tua cukup bangga dengan ini). Tetapi meski begitu, tingkat usia yang belum cukup biasanya diikuti tingkat emosi yang masih labil pula.<br />
<br />
Aksi mereka di jalan raya kadang banyak dipengaruhi keinginan aktualisasi diri. Mereka kadang mengabaikan peraturan lalu lintas dengan ngga memakai helm, ngga memperhatikan rambu jalan, bebas menyalip, dan melewati batas kecepatan maksimum. Terlebih lagi, mereka sudah melanggar aturan yang ada sebagai pengemudi di bawah umur dan ngga berlisensi. <i>That</i>'<i>s Illegal!</i><br />
<br />
Oke, memang bukan jaminan kalau orang yang sudah melewati usia 17 tahun ngga akan melakukan hal yang sama. Tapi paling ngga pada usia itu seseorang sudah tau konsekuensi dan mampu bertanggungjawab atas apa yang ia lakukan. Seseorang mungkin juga akan berpikir dulu sebelum melakukan pelanggaran. Yah, itu yang paling penting. <i>Think before you act!</i><br />
<br />
<i style="color: blue;">to be continued..</i>Budiholicshttp://www.blogger.com/profile/15495518469760709879noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-1790594994100852216.post-46935039803129973682013-09-08T09:27:00.000-07:002013-09-08T14:37:53.747-07:00"Paradise" - A Cover-Video & LyricsAda dua lagu yang saya sukai yang judulnya memakai kata "<i>Paradise</i>", pertama miliknya 'Om' Phill Collins "<i>Another Day in Paradise</i>", sebuah lagu yang pesannya supaya kita lebih <i>aware</i> dengan sesama. Pertama kali saya dengar saat masih kecil, dan lagu ini menjadi musik latar sebuah acara remaja di tv. Awalnya vokal yang khas dari sang penyanyi legendaris itulah yang membuat saya suka lagu ini. Lalu begitu cukup mengerti makna dari lagunya, saya jadi makin suka, dan lagu "<i>Another Day in Paradise</i>" ini seringkali jadi pengisi di <i>playlist music therapy</i> saya. <i>It</i>'<i>s a good relaxation song</i>.<br />
<br />
Lagu kedua dengan judul "<i>Paradise</i>" yang juga saya suka adalah karya dari sebuah band besar dunia, <i>Coldplay</i>. Meski sama-sama berjudulkan 'surga', tapi lagunya <i>Coldplay </i>ini lebih bermakna tentang <i>save our planet</i>. Bagaimana seharusnya manusia memperlakukan tempat tinggalnya layaknya surga di dunia, dan terus menjaganya demi kehidupan generasi di masa depan..(<i>Hufth</i>..! Dalem juga ya maknanya).<br />
<br />
Lagu <i>Coldplay </i>ini sebenarnya punya melodi yang cukup simpel, tapi seperti khasnya lagu-lagu Coldplay yang lain, lagu ini punya aransemen musik yang sangat keren. Sejak pertama kali saya mendengar lagu ini, saya sudah kepikiran untuk bikin covernya, dan akhirnya sekarang jadi juga. <i>Well</i>, karena saya ngga bisa mengupload-nya ke <a href="https://soundcloud.com/budiholics" target="_blank">SoundCloud</a> seperti biasa (terkait penggunaan hak cipta dari Coldplay yang rupanya cukup ketat ini), jadi saya bikinlah video liriknya dan cuma bisa puas menaruhnya di blog (karena di <a href="http://www.youtube.com/user/BudiHolics" target="_blank">Youtube</a> pun saya ngga bisa sembarang menaruh konten Coldplay ini)<br />
<br />
<i>So, this is it.. My </i>"<i>Paradise</i>" <i>Cover Video, with lyrics.. Let</i>'<i>s save our blue planet!</i><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<iframe allowfullscreen='allowfullscreen' webkitallowfullscreen='webkitallowfullscreen' mozallowfullscreen='mozallowfullscreen' width='320' height='266' src='https://www.blogger.com/video.g?token=AD6v5dyZxnKPWSlc7hHXHcMmvYEbiqLpNJG68wbegMkzZzVDwVY2_5RnVDDrA0uxhmTIJMNGKNwdMkOjN-mVwSH3' class='b-hbp-video b-uploaded' frameborder='0'></iframe></div>
<br />Budiholicshttp://www.blogger.com/profile/15495518469760709879noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1790594994100852216.post-85829977081085198522013-08-03T00:03:00.003-07:002013-08-03T00:06:15.751-07:00Kenapa bikin blog, youtube, dan soundcloud?Saya lagi pingin nulis yang dikit nih (janji deh ngga akan panjang-panjang..)<br />
<br />
Ada komen dari temannya teman, yang secara kebetulan mendengar suara saya yang lagi diputar sama teman saya itu .. (yap..bingung kan.. :p )<br />
<br />
<i style="color: blue;">Mari disederhanakan,</i> <br />
Intinya seseorang yang ngga kenal saya berkomentar setelah tau faktanya bahwa saya suka merekam suara sendiri dalam bentuk <i>cover </i>lagu.<br />
Begini komentarnya, "Ada-ada aja ya teman kamu itu, sampai merekam suaranya sendiri segala" <br />
<br />
Reaksi spontan saya waktu itu tentulah sesuatu yang sangat defensif, bahkan cenderung mikir yang macem-macem tentang komentar itu. Saya sampai mendapat kesan kalau saya baru saja dibilang aneh, <i>abnormal</i>, atau mungkin lagi stress??<br />
<br />
Tapi berhubung orang yang berkomentar juga ngga ada di depan batang hidung saya (bahkan jauh di seberang laut sana), sayangnya saya ngga bisa langsung menanggapi komentarnya itu. Orangnya aja ngga tau yang mana. <i>Well</i>, subjek dan objeknya bahkan ngga pernah ketemu kan..<br />
<br />
Jadi, disini ajalah saya mau menjelaskan kenapa saya sampai niat banget bikin-bikin <i>cover</i>, nge<i>blog</i>, dan <i>upload-upload youtube</i>..<br />
<br />
Sebenarnya alasan saya ya cenderung untuk dokumentasi. Kalo ada yang bilang biar terkenal, mau jadi artis lah atau yang lain..jujur bukan itu tujuan utama saya (toh udah lama saya lakuin ini ngga lantas bikin saya jadi artis juga kok :( )<br />
<br />
Kenapa saya bilang untuk dokumentasi, karena orang lain atau bahkan saya sendiri juga ngga ada yang tau sampai kapan saya bisa hidup di dunia ini. Saya ingin suatu saat nanti meski saya ngga ada lagi disini, tetapi dokumentasi tentang saya masih bisa tersimpan dan diakses orang, terutama orang-orang terdekat saya.<br />
<br />
<i>That</i>'<i>s all</i>..ngga ada alasan yang lebih mewakili lagi kenapa saya bikin <i>blog</i>, <i>youtube</i>, dan <i>soundcloud</i>.<br />
<br />
<div style="color: blue;">
<i>People may die, but memories won</i>'<i>t</i>.</div>
Budiholicshttp://www.blogger.com/profile/15495518469760709879noreply@blogger.com1Palembang, Palembang City, South Sumatra, Republic of Indonesia-2.9911083 104.75673329999995-3.2448228 104.43400979999996 -2.7373938 105.07945679999995tag:blogger.com,1999:blog-1790594994100852216.post-67760038189640631192013-07-20T15:32:00.000-07:002013-07-20T15:49:15.991-07:00"Walking Away"Kembali ke belasan tahun yang lalu, tepatnya di pertengahan akhir tahun 2000, ada sebuah lagu dari Penyanyi <i>R&B</i> asal UK yaitu Craig David yang berjudul "Walking Away". Lagu ini buat saya yang waktu itu juga masih berusia belasan (masih <i>teenager </i>gitu, hehe..) adalah sebuah lagu yang enak banget buat didengar. Meski beraliran <i>R&B</i> tapi tetap <i>easy-listening. </i>Memiliki lirik yang berisi kekecewaan dan ingin pergi dari permasalahan yang ada tapi bukanlah sebuah lagu yang menunjukkan keputus-asaan. <i>Feel so enough for something sucks</i>.<br />
<br />
Seperti biasa, untuk lagu-lagu yang saya suka, biasanya saya juga ngga bisa menahan untuk menyanyikan ulang lagunya dengan suara saya sendiri, hehe..<i>well</i>, tapi buat yang tau lagunya mari kita nyanyi sama-sama, karena sudah saya kemas dalam sebuah <i>video lyrics</i> berikut ini :<br />
<br />
<a href="http://www.youtube.com/watch?v=ux05NlFcgrA" target="_blank"><i style="color: blue;">Walking Away - Craig David (Cover by Budi) | with lyrics </i></a><br />
<iframe allowfullscreen="" frameborder="0" height="344" src="//www.youtube.com/embed/ux05NlFcgrA" width="459"></iframe>
<br />
<i>Thanks for watching, don</i>'<i>t forget to leave your comment</i>.. :D<br />
<br />
<i>Download </i>file mp3 nya di <a href="http://soundcloud.com/budiholics/walking-away-craig-david-cover" target="_blank"><i>SoundCloud</i></a>Budiholicshttp://www.blogger.com/profile/15495518469760709879noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1790594994100852216.post-53747268358683532932013-07-14T15:09:00.000-07:002013-07-14T15:17:48.667-07:00Pacific Rim : Suguhan Robot dan Monster Super Besar<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiU6TGHHpPNVyvIIQ7b_x2BrYmXa3j8cf2X7gm75xacajFD_rCG6fJo7vjBtkPHEmX5yviug9n9LO2OLsDpBr6D0scEO_NnFFmBQUofDg_bDR0jRg5KUVgSZceJy280OUWYM6u0IVVSVPE/s1600/poster_lg02.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiU6TGHHpPNVyvIIQ7b_x2BrYmXa3j8cf2X7gm75xacajFD_rCG6fJo7vjBtkPHEmX5yviug9n9LO2OLsDpBr6D0scEO_NnFFmBQUofDg_bDR0jRg5KUVgSZceJy280OUWYM6u0IVVSVPE/s320/poster_lg02.jpg" width="226" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><i>Image source</i> : <i><a href="http://www.moviemaze.de/media/poster/5350/pacific-rim.html" target="_blank">MovieMaze</a></i></td></tr>
</tbody></table>
<div style="color: blue;">
<i>Prolog</i></div>
Sebenarnya sudah jarang saya nonton di bioskop, selain karena ngga terlalu ngikutin lagi film-film apa yang baru keluar, harga tiket nonton di kota tempat tinggal saya sekarang lumayan menguras isi dompet (yang isinya memang ngga banyak itu). Saya ngga tau apakah harga tiket nonton memang sudah sedemikian mahalnya sekarang, tapi buat saya, mengeluarkan 40 – 60 ribu Rupiah untuk duduk paling lama dua setengah jam di depan layar besar, harusnya memang untuk alasan yang benar-benar tepat. Maklum anak kos, sayang kan uangnya kalo filmnya kurang <i>worth it</i>.<br />
<br />
Terakhir saya benar-benar menunggu film di 2013 ini hanya untuk nonton “<a href="http://www.imdb.com/title/tt0770828/" target="_blank">Man of Steel</a>”. Karena saya pikir film <i>superhero </i>yang sudah dikenal beberapa generasi itu ngga mungkin tanpa efek khusus yang keren kan. Sempat juga sih nonton “<a href="http://www.imdb.com/title/tt0816711/" target="_blank">World War Z</a>” yang sebenarnya ngga jauh beda dengan film-film <i>zombie</i> pendahulunya, itu pun saya tonton di bioskop karena ditraktir, jadi ngga masalah (ngga mau rugi banget ya saya). Tapi memang kalo dibandingan dengan masa-masa saat harga tiket masih paling mahal 25 ribu (masa kapankah itu?), nonton bioskop zaman sekarang harus dipikirin banget (se-ngga-nya buat saya pribadi). Kalo sekedar film animasi atau bahkan cuma drama, saya sih mending nyari <i>dvd</i>-nya aja.<br />
<br />
<div style="color: blue;">
"Pacific Rim" : <i>Movie Trailer</i></div>
<iframe allowfullscreen="" frameborder="0" height="270" src="//www.youtube.com/embed/5guMumPFBag" width="480"></iframe>
<br />
<br />
<span style="color: blue;">Tentang "Pacific Rim" </span><br />
Nah, awal mula saya nonton “<a href="http://www.imdb.com/title/tt1663662/" target="_blank">Pacific Rim</a>” ini juga ngga disengaja. Saya yang ngga niat ngikutin perkembangan film di tahun ini lagi iseng aja lihat-lihat jadwal film di situs <a href="http://www.21cineplex.com/%E2%80%8E" target="_blank">21</a>, terus tiba-tiba teman saya merekomendasikan film “<a href="http://www.imdb.com/title/tt1663662/" target="_blank">Pacific Rim</a>” yang memang lagi ada jadwal mainnya saat itu. Kesan saya pas baru baca judulnya sih langsung kebayang laut, atau film <i>disaster </i>yang latarnya di laut semacam “<a href="http://www.imdb.com/title/tt0409182/%E2%80%8E" target="_blank">Poseidon</a>”. Ternyata saya keliru, benar sih latarnya banyak mengambil di laut, tapi ini bukanlah tentang kecelakaan kapal biasa, film yang disutradarai oleh <a href="http://www.imdb.com/name/nm0868219/?ref_=tt_ov_dr" target="_blank">Guillermo del Toro</a> ini (menurut saya) lebih ke kombinasi banyak film yaitu, “<a href="http://www.imdb.com/title/tt0120685/%E2%80%8E" target="_blank">Godzilla</a>”, “<a href="http://www.imdb.com/title/tt0360717/%E2%80%8E" target="_blank">King Kong</a>”, “<a href="http://www.imdb.com/title/tt1440129/" target="_blank">Battleship</a>”, “<a href="http://www.imdb.com/title/tt0433035/" target="_blank">Real Steel</a>”, dan ”<a href="http://www.imdb.com/title/tt1399103/%E2%80%8E" target="_blank">Transformer</a>”.<br />
<br />
Alur filmnya sendiri bercerita tentang perang antara manusia melawan monster laut yang mengobrak-abrik bumi. Sepanjang durasi film banyak disuguhkan pertempuran monster yang disebut <i>Kaiju </i>(binatang raksasa dalam bahasa Jepang) dan robot logam (yang disebut <i>Jaeger</i>) yang dikendalikan dua manusia. Tokoh utama film ini (selain si monster) adalah seorang mantan <i>co-pilot Jaeger</i> yang bernama Raleigh Becket (diperankan oleh <a href="http://www.imdb.com/name/nm0402271/?ref_=tt_cl_t1" target="_blank">Charlie Hunnam</a>) yang pernah kehilangan kakaknya sendiri (yang juga seorang <i>pilot Jaeger</i>) saat sama-sama bertarung melawan Kaiju. Dari situlah kemudian ceritanya berkembang.<br />
<br />
<i>Super </i>Besar atau <i>Extra Large</i>. Itulah kesan saya keseluruhan untuk film ini. Mungkin kecenderungan manusia yang mudah tergugah dengan hal-hal berukuran raksasa lah yang mendasari film ini dibuat. Baik <i>Kaiju </i>maupun <i>Jaeger </i>ngga ada yang ukurannya lebih kecil dari gedung belasan lantai. Tapi memang sih apa serunya melihat pertempuran robot dan monster yang kecil? Terlebih kalo ukurannya raksasa, akibat dari pertempurannya pun akan lebih dahsyat lagi kan. <br />
<br />
Apalagi karena imbas dari ukuran <i>Kaiju </i>dan <i>Jaeger </i>yang <i>super guedhe</i> ini selama film banyak sekali ditampilkan kerusakan yang sifatnya massal (ngga kebayang kalo benar-benar terjadi di dunia nyata deh). <i>Kaiju </i>yang ternyata jumlahnya lebih dari satu itu sukses memporak-porandakan kota. Gedung pencakar langit hancur berantakan, jembatan <i>Golden Gate</i> remuk, dan kapal induk seakan cuma mainan. Agak ironis memang, pertempuran yang terjadi untuk mencegah si monster mengamuk akhirnya tetap mengakibatkan kondisi kota yang jadi hancur lebur, dan mungkin saja justru sudah banyak manusia yang jadi korban. <i>Ah</i>, tapi karena ini cuma film, baiknya ngga usah terlalu dipikirin kan ya.<br />
<br />
Bisa dipastikan ada begitu banyak <i>special effects</i> yang dipakai pada film ini untuk memvisualisasikan serunya pertempuran <i>Kaiju </i>dan <i>Jaeger</i>. Lagi-lagi karena ukurannya yang serba raksasa, pertarungan lebih banyak disajikan dalam <i>slow motion</i>. Adu kekuatan antara si monster dan sang robot lebih mirip adegan <i>smack down</i> yang penuh pukulan hingga lemparan. Mungkin ini agak mengingatkan saya dengan adegan di film <i>Ultraman </i>dan <i>Godzilla </i>saat masih kecil dulu. Tapi tentu yang membuatnya beda adalah kecanggihan efek masa kini yang membuat berkesan nyata dan lebih spektakuler terutama dengan penyajian gambar 3<i>D</i>.<br />
<br />
Entah mengapa banyak adegan perkelahian mengambil <i>setting </i>di malam hari, tapi dengan begitu seringkali ditampilkan perpaduan warna-warni yang cukup memanjakan mata dari lampu kota, sang robot, dan <i>Kaiju</i> (yang ternyata juga punya cahaya). <i>Kaiju </i>sendiri buat saya adalah sosok monster yang agak abstrak. Bentuknya kadang menyerupai kadal, kingkong, badak, dan ternyata ada juga yang berbentuk seperti <i>Pterodactyl </i>(sejenis dinosaurus bersayap) yang bisa terbang!<br />
<br />
Seperti kebanyakan film-film action, “Pacific Rim” juga ngga lupa menyelipkan adegan-adegan <i>last minute</i> yang sukses membuat tegang para penonton (meski kadang kita juga sudah tau arahnya kemana). Selain itu <i>romantic scene</i> antara sang tokoh utama pria dan wanita juga ngga ketinggalan dalam film ini, dengan dipadukan unsur dramatik kisah-kisah getir pilot-pilot yang mengendalikan robot. Meski porsinya agak sedikit dalam cerita, tapi adegan seperti itu cukup bisa memainkan emosi penonton (maksudnya saya sih :) )<br />
<br />
Bicara hal-hal di luar adegan, sebuah film <i>action </i>atau <i>epic </i>akan sangat terbantu dalam memberikan <i>feel</i>-nya dengan kolaborasi musik latar yang megah dan ‘wah’. Fim ini pun menurut saya punya musik latar yang cukup keren, yang di-arransemen oleh <a href="http://www.imdb.com/name/nm1014697/" target="_blank">Ramin Djawadi</a>, seorang spesialis musik untuk film-film epic.<br />
<br />
<span style="color: blue;">"Pacific Rim" </span><i style="color: blue;">Main Music Theme</i><span style="color: blue;"> - Ramin Djawadi</span><br />
<iframe allowfullscreen="" frameborder="0" height="270" src="//www.youtube.com/embed/sH_6iFYiryY" width="480"></iframe>
<br />
<i>Well</i>, untuk sebuah film seperti “Pacific Rim”, rasanya kali ini cukup beralasan buat saya menikmatinya di bioskop. ;)<br />
<br />Budiholicshttp://www.blogger.com/profile/15495518469760709879noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-1790594994100852216.post-14958998065566460572013-06-24T13:05:00.001-07:002013-06-24T13:05:26.536-07:00"Mirrors"<i>Hey June</i>..! (Untung masih bisa sempat <i>blogging </i>di bulan Juni)..<br />
<br />
Kali ini mau sedikit promo (<i>as usual</i>) salah satu lagu <i>cover </i>saya yang pernah lebih dulu di-<i>upload </i>di <a href="http://soundcloud.com/budiholics" target="_blank"><i>SoundCloud</i></a>, dan sekarang sudah saya bikin <i>video lyrics</i>-nya di <a href="http://www.youtube.com/user/BudiHolics" target="_blank"><i>Youtube</i></a>. Ya, seperti biasa, saya cuma 'brani' bikin video yang isinya lirik, berhubung cuma <i>create </i>sendiri dan ngga ada sutradaranya jadi masih kurang pede kalo mau bikin video yang nyanyi langsung, hehe (alasan ngeles karena ngga mampu).<br />
<br />
Ngga apa lah ya, toh yang pengen saya hantarkan di sini adalah suara saya, berhubung ngga cuma pengen ada di <a href="http://soundcloud.com/budiholics" target="_blank"><i>SoundCloud</i></a>, tapi juga biar ada di <a href="http://www.youtube.com/user/BudiHolics" target="_blank"><i>Youtube </i></a>jadilah usaha saya hanya sebatas bikin video-video <i>slideshow </i>aja.. (yang lebih pede saya pamerkan ketimbang nunjukin saya yang lagi nyanyi).<br />
<br />
Baiklah..membahas lagunya 'Bang Justin Timberlake yang "Mirrors" ini, saya cukup suka dengan nada dan liriknya. Sebuah lagu yang cukup panjang buat saya (durasinya lebih dari 8 menit loh), tapi yang saya bikin covernya hanya sekitar 5 menitan aja (tetep panjang juga sih).<br />
<br />
Lagunya kuat banget di lirik, isinya tentang ungkapan cinta seseorang, namun ngga menjual kata-kata manis yang biasa ada di lagu-lagu cinta. Ungkapannya lebih ke perumpamaan kalau sebuah pasangan yang cocok itu layaknya cermin dan bayangannya, memiliki kemiripan satu sama lain (secara sifat tentu).<br />
<br />
Agak susah untuk nyanyi mengikuti liriknya kalo baru-baru aja dengar lagunya, terlebih ini pake bahasa inggris (alasan ngeles yang lidahnya pribumi banget). Tapi akhirnya saya merasa cukup sukses membuat cover lagu ini (se-ngga-nya buat saya sendiri ya) dan menyamarkan keterbatasan bahasa saya.<br />
<br />
Dan inilah lagunya..<br />
<br />
Dengar di <a href="http://soundcloud.com/budiholics" target="_blank"><i>SoundCloud </i></a>:<br />
<a href="http://soundcloud.com/budiholics/mirrors-budi-justin-timberlake?utm_source=soundcloud&utm_campaign=share&utm_medium=blogger&utm_content=http://soundcloud.com/budiholics/mirrors-budi-justin-timberlake" target="_blank">Mirrors - Budi (Justin Timberlake - Cover)</a><br />
<br />
Tonton di <a href="http://www.youtube.com/watch?v=x3zeEKPWE0Y" target="_blank"><i>Youtube </i></a>: <br />
<iframe allowfullscreen="" frameborder="0" height="344" src="//www.youtube.com/embed/x3zeEKPWE0Y" width="459"></iframe>
<br />
<br />
<i>Hope you</i>'<i>ll like it</i>..!! ;)Budiholicshttp://www.blogger.com/profile/15495518469760709879noreply@blogger.com1Palembang, Palembang City, South Sumatra, Republic of Indonesia-2.9911083 104.75673329999995-3.2448228 104.43400979999996 -2.7373938 105.07945679999995tag:blogger.com,1999:blog-1790594994100852216.post-66041186454198995002013-06-03T13:03:00.002-07:002013-06-03T13:24:18.632-07:00"Hiding My Heart"<i>Hey June..!</i><br />
<br />
Sejak mengenal situs 'penitipan' suara yang bernama <a href="http://soundcloud.com/" target="_blank"><i>SoundCloud</i></a>, saya jadi semakin 'gatel' buat bikin <i>cover</i> dari lagu-lagu yang saya suka dan yang ketemu f<i>ile minus one</i>-nya, hehe.. Kebetulan aja didominasi dengan lagu-lagu <i>western</i>, bukan karena mau sok 'nginggris' sih, tapi karena memang nyari instrumen lagu-lagu barat lebih gampang ketimbang lagu dalam negeri, <i>I</i>'<i>m wondering why..</i><br />
<br />
Dan kali ini mau ngasih pengumuman (ebuset, pake diumumin segala yak..) kalo yang terbaru saya rekam adalah lagunya mbak Adele yang "Hiding My Heart". Lagu ini <i>simple </i>banget, hanya berupa satu rangkaian <i>intro </i>dan <i>chorus</i> tapi diulang-ulang 3 kali (eh, ini berdasarkan <i>my</i> 'sotoy' <i>opinion</i> ya). Beberapa orang (termasuk saya) mungkin awalnya ngga akan 'ngeh' dengan lagu ini karena memang musiknya pun cenderung akustik yang makin menunjukkan ke-<i>simple</i>-an lagu ini. Tapi buat saya lagu ini ngga kalah <i>masterpiece</i>-nya dari lagu-lagunya mbak Adele yang lain. <i>The power is still on lyrics</i> <i>and melodies</i>.<br />
<br />
<i>So, this it, </i>"<i>Hiding My Heart</i>"<i> in my version</i>,<br />
<br />
<a href="http://soundcloud.com/budiholics/budi-hiding-my-heart-adele?utm_source=soundcloud&utm_campaign=share&utm_medium=blogger&utm_content=http://soundcloud.com/budiholics/budi-hiding-my-heart-adele" target="_blank">Budi - Hiding My Heart (Adele | Cover)</a><br />
<br />
Dan liriknya,<br />
<br />
"<i>Hiding My Heart</i>"<i> - Adele</i><br />
<br />
<i>This is how the story went<br />I met someone by accident<br />It blew me away<br />It blew me away<br /><br />It was in the darkest of my days<br />When you took my sorrow and you took my pain<br />And buried them away, you buried them away<br /><br />I wish I could lay down beside you<br />When the day is done<br />And wake up to your face against the morning sun<br />But like everything I</i>'<i>ve ever known<br />You disappear one day<br />So I spend my whole life hiding my heart away<br /><br />Drop you off at the train station<br />Put a kiss on top of your head<br />Watch you wave<br />I watched you wave<br /><br />Then I went on home to my skyscrapers<br />Neon lights and waiting papers<br />That I call home<br />I call that home<br /><br />I wish I could lay down beside you<br />When the day is done<br />And wake up to your face against the morning sun<br />But like everything I</i>'<i>ve ever known<br />You disappear one day<br />So I spend my whole life hiding my heart away, away yeah..<br /><br />I woke up feeling heavy hearted<br />I</i>'<i>m going back to where I started<br />The morning rain, the morning rain<br />Although I wish that you were here<br />On that same old road that brought me here<br />Is calling me home, It</i>'<i>s calling me home<br /><br />I wish I could lay down beside you<br />When the day is done<br />And wake up to your face against the morning sun<br />But like everything I</i>'<i>ve ever known<br />You disappear one day<br />So I spend my whole life hiding my heart away<br />And I can spend my whole life hiding my heart away</i><br />
<br />
<span style="font-size: x-small;"><i>Thanks for visiting, leave your comment please</i></span>.. :)Budiholicshttp://www.blogger.com/profile/15495518469760709879noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-1790594994100852216.post-23228201703974441302013-05-14T16:21:00.001-07:002013-05-14T16:23:00.345-07:00Kenapa Traveling?<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgN1UHXJtxLegUoxz4HtGJZDZAspLAdTZ3puSnaEheFiixgx0RuXiPZkzNDW23oeQJBaoV4pv9fhqGMk138Nykj2yn4kNS8mi7D-Zcj_HM2UNeW_oreo0JfcQsvJHyfGb1x9ss0TL50EWE/s1600/travelerresized.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="180" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgN1UHXJtxLegUoxz4HtGJZDZAspLAdTZ3puSnaEheFiixgx0RuXiPZkzNDW23oeQJBaoV4pv9fhqGMk138Nykj2yn4kNS8mi7D-Zcj_HM2UNeW_oreo0JfcQsvJHyfGb1x9ss0TL50EWE/s320/travelerresized.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">(<i>Image source : </i><a href="http://www.leaflanguages.org/folium-the-ultimate-guide-to-traveling-when-youre-broke-via-lifehacker/">www.leaflanguage<span id="goog_528185250"></span><span id="goog_528185251"></span>s.org</a>)</td></tr>
</tbody></table>
Sebuah pertanyaan pernah terlintas saat melihat sebuah acara petualangan di tv swasta negeri ini. Acara yang sudah lama ada dan kini makin banyak pengikut yang sejenis ini memang sangat saya sukai. Jika ditanya, kenapa suka acara yang seperti ini, mungkin jawabannya bisa banyak sekali. Tapi jawaban yang paling mendasar ya tentu karena saya juga menyukai <i>traveling</i>.<br />
<br />
<i style="color: blue;">Lalu kenapa traveling?</i><br />
<br />
<span style="color: black;">Memangnya siapa yang ngga suka jalan-jalan? Hehehe.. ;)</span><br />
<br />
<span style="color: black;">Sebuah diskusi dengan seorang teman yang akan saya tulis ini mungkin bisa jadi jawaban buat orang-orang yang sampai saat ini masih bisa belum menerima sebuah hobi jalan-jalan. Jalan-jalan yang saya maksud ngga sekedar bepergian ke suatu tempat yang menyenangkan (baca : <a href="http://budiholics.blogspot.com/2012/08/little-about-traveling.html" target="_blank"><i>Little About Traveling</i></a>). Karena kalau definisi jalan-jalan yang seperti itu tentulah semua orang akan mengaku suka. Jalan-jalan menurut saya berawal dari niat ingin mengetahui apa yang ada di belahan bumi lain, di luar tempat yang kita tinggali. </span><br />
<br />
<a name='more'></a>Meski banyak pendapat positif tentang <i>traveling</i>, tapi kadang juga dianggap ngga lebih sebagai kebutuhan sosial. Sekedar gaya-gayaan, pamer foto, menunjukkan kemampuan finansial karena pernah jalan ke banyak tempat, dan alasan konsumtif lainnya. <i>Well</i>, ngga salah sih pendapat begitu, meski ngga sepenuhnya benar juga. Karena jika ingin diluruskan lagi ada banyak hal positif yang bisa didapat dari <i>traveling </i>selain cuma sebagai eksistensi diri.<br />
<br />
Kebutuhan sosial memang mendasari kenapa seseorang bepergian ke suatu tempat. Karena bisa dipastikan di luar sana ia akan bertemu lebih banyak manusia lagi dengan sifat dan kultur yang berbeda. Memang kadang ada yang ingin sekedar pergi menjauhi keramaian menikmati keindahan alam. Tapi sebenarnya tanpa sadar ia pun akan dan pasti berinteraksi dengan orang-orang baru selama perjalanannya.<br />
<br />
Inilah yang disebut kebutuhan sosial, yang membantu kita untuk lebih bisa <i>survive</i>. Kebutuhan inilah yang menuntut kita untuk ngga cuma bisa berinteraksi dengan lingkungan sosial di tempat yang kita tinggali saja, tetapi juga dengan yang di luar sana.<br />
<br />
Saat <i>traveling </i>disebut sebagai ajang gaya-gayaan, mungkin ada benarnya juga karena di banyak tempat wisata sering ditemui <i>traveler </i>(terutama anak-anak muda) dengan berbagai gaya hanya heboh fofo-foto di sana-sini sampai kadang ngga begitu mengindahkan kebersihan atau kelestarian tempat wisatanya sendiri (ini yang ngga boleh ditiru). Citra yang didapat dari perilaku ini memang membuat <i>traveling </i>seakan hanya jadi hobi hura-hura saja, <i>wasting money</i>. <br />
<br />
Ya sebenarnya ngga masalah juga <i>sih </i>asal yang dipakai masih uang sendiri. Toh hak semua orang untuk mencari kesenangan dan rehat sejenak dari hiruk-pikuk kesibukan sehari-hari. Karena memang dengan berlibur bisa membantu kita me-<i>refresh</i> badan dan pikiran.<br />
<br />
Kalau nantinya seakan cuma bisa pamer foto-foto banggain diri karena sudah kesana-kemari, ya ga masalah lah. Selama yang dibanggakan juga sesuatu yang positif, yang menyenangkan, yang sebetulnya bisa menjadi referensi juga buat orang lain.<br />
<br />
Dan kalau dipikir-pikir lagi, hobi <i>traveling </i>yang seakan membuang duit ini punya dampak yang cukup positif juga bagi tempat yang dikunjungi. Sebuah ajang promosi yang efektif terutama bagi daerah-daerah yang selama ini jarang diperhatikan oleh dunia luar.<br />
<br />
Meski ada juga sih yang berpendapat kalau <i>traveler </i>yang disebut sebagai 'penjelajah' kadang identik dengan ‘penjajah’ yang membuat keindahan alam diubah dan budaya dibisniskan. Gunung-gunung tinggi dibuka hutannya dan dibuat jalur pendakian yang memudahkan orang untuk berkunjung. Ritual budaya dan kesenian daerah dipertontonkan dengan memungut tarif bagi pengunjungnya, dan sebagainya.<br />
<br />
Tapi sekali lagi, apakah hal itu sepenuhnya salah? Setiap orang butuh makan kan? Kalau memang dengan cara mempromosikan daerahnya mereka bisa mendapat penghidupan maka semua sah-sah saja. Yang penting wisata/perjalanan harus bernilai baik bagi kedua pihak, apakah kita yang mendapat nilai baik dari yang kita kunjungi atau sebaliknya.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgXlnCU1b3ikbcm6r34aFjsLJi5RjQvkIpZibwmNlZAr56AbSdGvVhdEi5TfRkTNuy1Drw_97a2IJsUGgreY-mGaDR_9TdNPkCfzs_ClY4RsCCpZWI7zHr1noYVTVItTwzMjqIqbR_5cGU/s1600/backpacker.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="185" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgXlnCU1b3ikbcm6r34aFjsLJi5RjQvkIpZibwmNlZAr56AbSdGvVhdEi5TfRkTNuy1Drw_97a2IJsUGgreY-mGaDR_9TdNPkCfzs_ClY4RsCCpZWI7zHr1noYVTVItTwzMjqIqbR_5cGU/s200/backpacker.jpg" width="200" /></a></div>
Maka dari itu mestinya di perjalanan kita ngga bisa acuh dengan kondisi sekitar, ngga hanya sekedar senang jalan-jalan tanpa tau cerita tentang tempat dan masyarakat yang dikunjungi. Karena mungkin nantinya cerita itu bisa kita bagi dan bermanfaat untuk orang lain.<br />
<br />
Semoga kita bisa mulai mengubah <i>mindset </i>kita. Karena hanya orang yang sombong yang ngga mau melihat dunia luar, yang merasa dunianya sudah standar tanpa mau tahu dunia orang lain seperti apa.<br />
<br />
<i style="color: blue;">Because you’re just a page in a big-book called WORLD.</i>Budiholicshttp://www.blogger.com/profile/15495518469760709879noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-1790594994100852216.post-23434416449214790112013-05-08T16:09:00.001-07:002013-06-03T13:25:26.323-07:00"Stay"Sebuah lagu dari <i>Rihanna featuring Mikky Ekko, </i>"<i>Stay</i>"<i>.</i><br />
<br />
Kalau saya coba menginterpretasikannya, lagu ini tentang seseorang yang ngga menyangka dan berusaha menyangkal perasaannya kepada seseorang. Meski pada awalnya ia ragu dengan perasaan itu, tapi akhirnya ia menyerah dan justru ingin orang yang ia sukai untuk tetap tinggal (<i>stay</i>) bersamanya.<br />
<br />
Lagu ini sepintas terdengar simpel dengan instrumen pengiringnya yang memang hanya dari dentingan piano dan musik seadanya. Tapi saat coba menyanyikannya, jujur lagu ini cukup susah dalam menyesuaikan tempo dan kapan saatnya memasukkan vokal.<br />
<br />
Ini <i>cover</i>-nya, versi saya :)<br />
<br />
<a href="http://soundcloud.com/budiholics/budi-stay-rihanna-ft-mikky?utm_source=soundcloud&utm_campaign=share&utm_medium=blogger&utm_content=http://soundcloud.com/budiholics/budi-stay-rihanna-ft-mikky" target="_blank">Budi - Stay (Rihanna ft. Mikky Ekko | Cover)</a><br />
<br />
Dan ini liriknya,<br />
<br />
<i>All along it was a fever<br />
A cold sweat hot-headed believer<br />
I threw my hands in the air, said, </i>"<i>Show me something,</i>"<i><br />
He said, </i>"<i>If you dare come a little closer.</i>"<br />
<i><br />
Round and around and around and around we go</i>
<i><br />
Oh now tell me now tell me now tell me now you know<br /><br />
Not really sure how to feel about it.</i>
<i><br />
Something in the way you move<br />
Makes me feel like I can</i>'<i>t live without you.<br />
It takes me all the way.<br />
I want you to stay<br /><br />
It</i>'<i>s not much of a life you</i>'<i>re living</i>
<i><br />
It</i>'<i>s not just something you take – it</i>'<i>s given<br /><br />
Round and around and around and around we go</i>
<i><br />
Oh now tell me now tell me now tell me now you know<br /><br />
Not really sure how to feel about it.</i>
<i><br />
Something in the way you move<br />
Makes me feel like I can</i>'<i>t live without you.<br />
It takes me all the way.<br />
I want you to stay.<br /><br />
Ooh the reason I hold on</i>
<i><br />
Ooh cause I need this hole gone<br />
Funny you</i>'<i>re the broken one but I</i>'<i>m the only one who needed saving<br />
Cause when you never see the light it</i>'<i>s hard to know which one of us is caving<br /><br />
Not really sure how to feel about it.</i>
<i><br />
Something in the way you move<br />
Makes me feel like I can</i>'<i>t live without you.<br />
It takes me all the way.<br />
I want you to stay, stay.<br />
I want you to stay, oh. </i><br />
<br />
<i><span style="color: blue; font-size: x-small;">Thanks for visit</span> </i>Budiholicshttp://www.blogger.com/profile/15495518469760709879noreply@blogger.com0Palembang, Indonesia-2.9911083 104.75673329999995-3.2448233 104.43400979999996 -2.7373933 105.07945679999995tag:blogger.com,1999:blog-1790594994100852216.post-58180597130974300962013-04-23T13:05:00.000-07:002013-06-03T13:27:21.784-07:00More Than This - (One Direction - Cover)Bulan April ini penuh hal-hal yang seru, <i>shocking</i>, sekaligus baru, jadi perhatian ke blog akhir-akhir ini agak kurang (padahal seminggu lagi udah mau bulan depan dan belum ada <i>entry </i>baru). Banyak sih ide mau nulis, cuman waktunya aja yang sempit..(<i>widiww..</i>gaya lo bud..bud..). Tapi bener deh, ada satu-dua ide yang kayaknya udah berulang-ulang lewat di kepala, tapi ya gitulah, cuman lewat doang, ngga sempet ditulis, hehe..Pasti penasaran kan sama ide-ide itu, nah yang sabar aja dulu ya, sembari nunggu saya dapet <i>mood</i> yang bagus buat nulis lagi, nih dengerin <i>soundcloud </i>saya yang paling apdet..(hehe, ngga nyambung banget ini..tapi biarin deh!!)<br />
<br />
Tinggal diklik aja ya <i>link </i>di bawah..<br />
<br />
<a href="http://soundcloud.com/budiholics/more-than-this-budi-one?utm_source=soundcloud&utm_campaign=share&utm_medium=blogger&utm_content=http://soundcloud.com/budiholics/more-than-this-budi-one" target="_blank">More Than This - Budi (One Direction - Cover)</a><br />
<br />
Didonlod juga boleh, tapi ngga tanggung resikonya kalo bikin ngga bisa tidur lohh...huehehehe.. <br />
<br />
<span style="font-size: x-small;"><i>Note</i>: Karena direkamnya langsung saat nyanyi <i>live</i>, jadi <i>output</i>nya bener-bener<i> fully echo</i> dan gaung, ya tapi lumayanlah buat saya dengerin (ngga tau deh buat kalian :p )</span>Budiholicshttp://www.blogger.com/profile/15495518469760709879noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-1790594994100852216.post-23465646701959567762013-03-31T02:06:00.000-07:002013-03-31T02:13:27.804-07:00Ilusi Wajah<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhP5NS37-3uARMjsaKtMX3txiN4g7iLudIB0onO1nRwgZK6AcNEqt59zsaK3P8XmxxboxX2zEJOaHe5W7ahD4PEJKMEtlBjhE3G6OX8AUNotKfqBLJt9aTIoueYcnaUzpB9H2ErE2DjhEc/s1600/ilusion4diffuses+copyesized.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhP5NS37-3uARMjsaKtMX3txiN4g7iLudIB0onO1nRwgZK6AcNEqt59zsaK3P8XmxxboxX2zEJOaHe5W7ahD4PEJKMEtlBjhE3G6OX8AUNotKfqBLJt9aTIoueYcnaUzpB9H2ErE2DjhEc/s320/ilusion4diffuses+copyesized.jpg" width="293" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><i>Face Illusion</i></td></tr>
</tbody></table>
Awalnya ngga kepikiran dengan jenis manipulasi foto yang seperti ini, karena biasanya utak-atik <i>Photoshop</i> yang biasa saya lakukan lebih banyak membuat sesuatu yang ngga wajar menjadi terlihat wajar, atau hanya untuk memperbaiki dan meminimalisir kekurangan sebuah foto.<br />
<br />
Sampai pada suatu ketika (yang kalo bahasa inggrisnya '<i>Once upon a time</i>', hehe..), saudara laki-laki saya bilang kalau dia pernah melihat sebuah foto wajah yang konsepnya ilusi tampak depan dan samping. Waktu itu saya belum bisa membayangkan seperti apa foto yang dimaksud. Sampai pada suatu hari (tepatnya baru kemarin) secara ngga sengaja saya ketemu foto ilusi wajah seperti yang dibilang saudara saya itu.<br />
<br />
Foto ilusi wajah yang saya lihat benar-benar membuat saya bingung, karena bisa menggabungkan dua sisi wajah yaitu tampak depan dan samping. Memang setau saya konsep sebuah gambar ilusi adalah memuat dua atau lebih informasi yang berbeda dalam satu gambar, sehingga menimbulkan kesan rancu dalam penafsirannya.<br />
<br />
Karena penasaran, maka saya pun iseng coba menyatukan dua foto tampak depan dan samping wajah saudara saya itu (yang bersedia menjadi <i>volunteer</i> :p ). Meski ngga butuh waktu yang cukup lama, saya berani bilang membuat foto ilusi seperti ini bukanlah hal yang mudah. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan bahkan sejak awal mengambil gambar objek wajahnya.<br />
<br />
Pencahayaan adalah hal yang sangat krusial dalam penggabungan foto. Dua foto yang ingin digabungkan lebih baik punya <i>tone</i> warna yang sama. Besarnya ukuran foto tentu juga harus disamakan. Dalam membuat ilusi wajah seperti ini, kita harus tau bagian-bagian mana yang dipertahankan dan mana yang dibuang dari masing-masing tampilan (depan dan samping). <br />
<br />
Nah, buat yang suka mengutak-atik <i>Adobe Photoshop</i>, bisa coba membuat foto ilusi wajah seperti ini. <i>Just for fun!</i>Budiholicshttp://www.blogger.com/profile/15495518469760709879noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-1790594994100852216.post-54310830683349156252013-03-23T23:25:00.000-07:002013-03-23T23:28:29.262-07:00Eksak atau Sosial?Jika dihadapkan dengan dua kata di atas, maka manakah yang ingin kita pilih?<br />
Oke, sebelum makin bingung dengan pertanyaan ini, mari diperjelas dulu apa maksud keduanya.<br />
<br />
Eksak dan sosial yang saya maksud merujuk dari dua macam keilmuan yang sebenarnya beda tapi sama. Kenapa saya bilang begitu, karena sampai saat ini saya sering menemui situasi saat keduanya dibedakan, meski menurut saya keduanya tetap sama saja.<br />
<br />
Secara cakupan bahasan, memang sih keduanya berbeda. Yang satu dikenal dengan ilmu pasti, dan yang lain begitu relatif benar atau salahnya. Simpelnya, ilmu eksak sering dianggap ilmu 'hitung-hitungan' sedangkan ilmu sosial cenderung ke hafalan.<br />
<br />
Ada yang bilang, ilmu eksak itu logis dan '<i>to the point</i>', sedangkan ilmu sosial itu abstrak dan berbelit-belit. Ngga sedikit yang bilang ilmu eksak itu rumit dengan angka-angka dan rumus, sedangkan ilmu sosial selalu berkutat dengan materi dan tulisan. Ada pula yang bilang kalau orang sosial cenderung lebih suka berdiskusi dan pandai berbicara ketimbang orang eksak.<br />
<br />
Begitu terang-terangan keduanya dibedakan, bahkan saat masuk ke jenjang pendidikan tertentu para siswa diharuskan memilih antara ingin masuk ke kelas IPA atau kelas IPS. Dasar memilihnya apalagi kalau bukan pertanyaan semacam, 'lebih suka menghitung atau menghafal?' (Iya kan?)<br />
<br />
Fenomena ini terjadinya berulang-ulang sehingga membentuk pola pikir sebagian orang untuk mengkotakkannya menjadi dua hal yang sifatnya dominan dan yang minoritas. Orang eksak jadi malas menghafal dan orang sosial agak anti menghitung.<br />
<br />
Setelah saya pikir-pikir lagi, jika ada yang bilang orang eksak ngga suka menghafal, menurut saya pendapat itu ngga sepenuhnya benar. Karena orang yang ingin mendalami ilmu eksak pun harus punya kemampuan menghafal yang baik. Kalau ngga begitu, bagaimana bisa mengingat rumus-rumus yang sedemikian banyaknya?<br />
<br />
Memang sih, logika sangat dimainkan dalam ilmu eksak, tapi memori yang baik tetap diperlukan untuk me-<i>recall</i> logika mana yang akan dipakai. Yang berbeda adalah cara menghafalnya. Orang eksak harus rajin berlatih bermain rumus dan angka yang secara ngga langsung dapat memperkaya memori mereka. Kecenderungan inilah yang mungkin dihindari oleh orang sosial yang mengaku anti angka dan rumus.<br />
<br />
Beberapa orang juga berpendapat, kemampuan bicara, bermain kata-kata dan menguasai bahasa hanya dimiliki oleh orang sosial. Tapi coba lihatlah profesi dokter. Seorang dokter adalah orang yang ngga diragukan lagi keilmuan eksaknya. Tapi jika dibilang ia ngga perlu menghafal dan menguasai bahasa, bagaimana cara ia mempelajari berbagai istilah kedokteran yang didominasi dengan bahasa asing? Bagaimana pula ia bisa mengkomunikasikan konsultasi pengobatan kepada pasiennya jika ia ngga 'pandai berbicara'?<br />
<br />
Begitu pula dengan ilmu sosial, jika ada yang berpendapat kalau keilmuan ini ngga perlu mengolah angka, lalu kenapa akuntansi digolongkan ke dalam ilmu sosial? (padahal seorang akuntan jelas-jelas sering menghitung angka). Dan tentunya seorang pengacara atau politikus pun masih memerlukan data-data kuantitatif (yang berupa angka) untuk menunjang pekerjaannya.<br />
<br />
Lalu bagaimana dengan orang yang merasa di antara keduanya sama kuat?
(ataupun sama lemahnya). Saya sendiri misalnya. Jujur sampai sekarang
saya belum bisa benar-benar yakin apakah saya termasuk orang eksak atau
orang sosial. Memang sih, saya akhirnya menempuh pendidikan yang ilmunya
didominasi eksakta, tapi kalau harus berdiskusi tentang hal-hal sosial
kadang saya bisa sangat menyukainya.<br />
<br />
Maka sebelum buru-buru menentukan pola pikir manakah antara eksak dan sosial yang cocok bagi diri kita, buang dulu anggapan kalau kita akan selalu berkutat dengan hal-hal yang kita pilih saja. Karena pada dasarnya semua aspek sangat diperlukan di dalam pekerjaan dan kehidupan kita nantinya. Perbedaan di antara eksak dan sosial bukanlah bertujuan untuk membuat keduanya semakin berseberangan, tapi justru untuk saling mendukung satu sama lain.<br />
<br />
Jadi, masih perlukah menanyakan apa yang akan kita pilih antara eksak dan sosial?Budiholicshttp://www.blogger.com/profile/15495518469760709879noreply@blogger.com5tag:blogger.com,1999:blog-1790594994100852216.post-30784895592653231562013-03-16T18:06:00.001-07:002013-03-16T18:07:26.172-07:00To be liked, there’s nothing to do but “Be Yourself”Frase “<i>be yourself</i>” sepertinya sudah bukan hal asing lagi di telinga kita. Frase yang artinya “jadilah diri sendiri” ini seringkali jadi suatu acuan motivasi untuk setiap orang yang mulai mengalami krisis ‘pede’ dan suka meniru-niru jati diri orang lain.<br />
<br />
Sebelum mulai membiasakan bersikap menjadi diri sendiri, ngga ada hal yang lebih penting daripada mengenal diri sendiri dulu. Karena bagaimana orang lain akan mengenal kita jika kita sendiri belum mengenal dan memahami diri sendiri?<br />
<br />
Memang, hal-hal seperti kepercayaan, pola pikir, kebiasaan, dan sikap kita adalah hasil pembelajaran dari budaya dan lingkungan sosial dimana kita dibesarkan. Semua dibentuk dari luar diri kita. Tapi meski begitu, jauh di dalam diri kita sebenarnya masih ada sesuatu yang khas, yang menjadi identitas, yang membedakan manusia yang satu dengan yang lainnya.<br />
<br />
Sesuatu itulah yang membantu otak manusia memilih apa yang ingin dan ngga ingin ia pelajari. Sesuatu itulah yang membuat manusia merasa nyaman atau ngga nyaman dengan suatu hal. Dan kecenderungan itu ngga akan sama pada setiap orang. Jika sifat dua individu kembar aja masih mungkin berbeda, apalagi pada individu yang bukan bersaudara.<br />
<br />
Identitas itulah yang seharusnya menjadi dasar setiap orang saat ingin menjadi diri sendiri. Hal itulah yang seharusnya ngga akan pernah dilupakan seberapa sering pun ia mengalami perubahan.<br />
<br />
<a name='more'></a>Sudah jadi kewajaran jika kita ingin selalu dianggap baik oleh orang lain. Dan bukan hal yang salah jika ingin selalu diterima dalam lingkungan pergaulan sehari-hari. Tapi apakah dengan begitu kita lantas harus melakukan apapun untuk mencapai tujuan kita? Bahkan dengan mereplika diri orang lain dan melupakan diri kita yang sebenarnya?<br />
<br />
Ilustrasinya begini, saat kita melihat seorang penyanyi yang disukai banyak orang karena suaranya, maka kita pun ingin orang menyukai kita karena hal yang sama, padahal kita bahkan ngga bisa menyanyi. Apakah hasilnya akan sama?<br />
<br />
Atau situasi lain, saat kita melihat seseorang dengan pembawaan periang disukai beberapa orang karena gaya bercandanya yang ‘agak’ blak-blakan, maka kita yang pembawaan aslinya pendiam dan kalem ingin melakukan hal yang sama hanya agar disukai pula oleh banyak orang. Bukankah situasinya justru akan menjadi aneh? <br />
<br />
Saat ada yang menyukai kita, tentunya itu lebih baik dikarenakan sesuatu yang memang asalnya dari dalam diri sendiri, khasnya kita. Dengan begitu sikap kita tentunya akan lebih lepas dan ngga kaku. Tapi lain halnya kalau itu karena kita berhasil ‘meniru’ sifat khas orang lain (yang sebenarnya kontradiktif dengan sifat asli). Kita tentu akan merasa kurang lepas dan lama-kelamaan akan capek terus berpura-pura.<br />
<br />
Penting untuk diketahui, kita ngga mungkin bisa memuaskan setiap orang seperti juga ngga setiap orang bisa memuaskan kita. Ada hal-hal yang memang orang sukai dari kita, dan ada pula yang disukai dari yang lain. Bukan kewajiban kita untuk membuat semua hal yang disukai itu berasal dari kita, terutama jika itu adalah hal yang ngga mampu kita lakukan.<br />
<br />
Sebenarnya, salahkah kita kalau ingin meniru orang lain? Sah-sah aja sih, tapi selama meniru itu bukan tujuannya untuk menjadi persis seperti yang ditiru. Jadi semua balik lagi ke tujuan awalnya. Meniru untuk menjadi lebih baik adalah hal yang sangat positif. Manusia yang berpikir adalah yang kondisinya dari waktu ke waktu mengalami peningkatan kan, bukan yang ngga pernah berubah atau malah yang mengalami penurunan.<br />
<br />
Menjadi diri sendiri kelihatannya memang lebih mudah diucapkan ketimbang diterapkan di kehidupan sehari-hari. Tapi susah dilakukan bukan berarti ngga bisa dilakukan sama sekali kan. Kita hanya perlu mulai membiasakannya. :)Budiholicshttp://www.blogger.com/profile/15495518469760709879noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1790594994100852216.post-283900898625501082013-02-16T02:42:00.001-08:002013-02-16T15:02:16.212-08:00Dewasa dan Kedewasaan (II)<span style="color: blue;"><i>..from '<a href="http://budiholics.blogspot.com/2013/02/dewasa-dan-kedewasaan-i.html" target="_blank">Dewasa dan Kedewasaan (I)</a>'</i></span> <br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
Menginjak bangku kuliah, saya merasa bebas merdeka karena saat menjadi mahasiswa kos-kosan akhirnya datang juga (baca : <a href="http://budiholics.blogspot.com/2012/01/indekost-i.html" target="_blank">Indekost</a>).
Kenapa begitu? Karena waktu itu indikator dewasa menurut saya adalah
mulai hidup mandiri dan mengurus segala keperluan sehari-hari <u>sendiri</u>.
Teori ketiga ini mungkin yang rasanya paling mendekati benar ketimbang
teori-teori sebelumnya. Gimana ngga, orang yang sudah bisa hidup jauh
dari orang tua tentunya adalah yang cukup dewasa kan. Hal yang paling
membedakan adalah kebebasan mutlak yang ngga akan didapatkan bila masih
tinggal bersama orang tua :p</div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Ini lumayan mempengaruhi
kepercayaan diri saya sebagai seseorang yang usianya mulai beranjak
dewasa. Apapun yang dulu rasanya susah dilakukan saat masih dalam
pengawasan orang tua, bisa saya lakukan, misalnya begadang sampe pagi,
hehe<span style="font-size: small;"> :D<span style="font-size: small;"> </span></span>. Sampai kemudian
pada saat-saat mendekati tahun terakhir kuliah, teori kedewasaan saya
mulai goyah lagi. Oke, memang saya sudah mulai bisa hidup mandiri, tapi
ngga sepenuhnya secara materi, alias masih ‘nadah’ sama ortu. Yah,
apa-apa masih disokong sama orang tua deh! <i>I think you’re not adult enough in that condition.</i></div>
<br />
<a name='more'></a><div style="text-align: justify;">
Karena
itu, saya lalu punya teori baru, yaitu kecukupan materi. Tapi bukan
berarti harus kaya loh, minimal dia bisa menyokong hidupnya sendiri lah.
Lebih bagus lagi kalo dia kerjanya mapan, punya mobil, rumah, dan
aset-aset yang nilainya.. (eh, kok malah jadi materialistis sih..?) Dan
saat pertama kali dapat pekerjaan (+gaji pertama) pun saya anggap jadi
titik balik kedewasaan saya, mulai punya uang hasil keringat sendiri
doonngg!!</div>
(hemm, sombooonngg..) /wahaha<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
Kalo sedang ngobrol dengan teman-teman tentang topik kedewasaan ini, hasilnya bisa macam-macam. Ada yang berpendapat dewasa itu adalah yang sudah pernah melakukan aktifitas-aktifitas orang dewasa, <i>Ups!</i> Itu bisa merujuk aktifitas apapun ya.. (tolong jangan persempit pikiran kalian). Ada lagi yang punya pendapat unik, katanya orang dewasa itu kalo lagi jalan/makan bareng adalah yang berebut ngebayarin (seneng yah kalo temenan sama ‘orang-orang dewasa’ model begini). Ada juga yang ngga peduli dibilang dewasa atau ngga asalkan bisa melakukan apapun yang dia mau. Yang kedua ini agaknya sangat terinspirasi sama dongeng ‘Peterpan’ dan ‘Neverland’ nya (masih pada inget kah?)</div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Yang paling bener pas dengar pendapat dari orang tua saya, katanya orang dewasa itu haruslah yang sudah mau dan mampu hidup bermasyarakat. Ini yang paling <i>logic</i> kayaknya, karena untuk bisa <i>survive</i> di dunia nyata yang katanya keras ini, kemampuan bermasyarakat pastilah sangat penting dimiliki. <i>We</i>'<i>re social beings, rite?</i></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Kalo memang mau membahas lebih dalam tentang kedewasaan memang ngga ada habisnya. Satu teori bisa dikalahkan dengan yang lain, dan seterusnya. Dewasa itu ngga akan mutlak. Setiap orang punya berbagai sisi dari sifatnya, baik kedewasaan maupun kekanakannya. Ngga percaya? Coba aja liat seorang kakek yang lagi main sama cucunya yang masih kecil. Kurang dewasa apalagi sang kakek? Tapi apakah itu menghalangi dia untuk berpura-pura bersikap <i>childish </i>supaya bisa akrab dengan si cucu? <i>No! ‘Coz he must be have those both sides! </i></div>
Jadi poinnya bukanlah seseorang itu sudah dewasa atau belum, tapi sisi
manakah yang lebih dominan di antara keduanya, dan ngga ada yang tau hal
itu sebaik diri kita sendiri.<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
Kedewasaan ngga tergantung dari besar-kecil postur tubuh ataupun
tua-mudanya usia. Tapi bagaimana ia bisa memakai pengalaman hidupnya
untuk terus belajar menjadi lebih baik. Sementara gaya berpakaian, cara
bicara, dan ciri visual lain hanyalah ciri pelengkap dari kedewasaan dan
bukan hal yang mutlak, karena ngga susah untuk dipelajari. </div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
So, menurut saya hal yang paling mendasar yang menunjukkan seseorang sudah dewasa adalah kemandirian (ngga harus secara materi sih, tapi jika iya lebih bagus). Berikutnya adalah kestabilan emosi dan prinsip. Ngga ada yang lebih kekanak-kanakan daripada orang yang emosinya masih meledak-ledak dan hidupnya ngga berprinsip.</div>
<br />
Dan yang paling penting, seseorang haruslah tau apa yang ia inginkan dalam hidupnya dan juga tau apa yang harus dilakukan untuk mencapainya.<br />
<br />
<i>Case closed!</i> :)Budiholicshttp://www.blogger.com/profile/15495518469760709879noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-1790594994100852216.post-84357676926832453952013-02-16T02:05:00.001-08:002013-02-16T14:52:13.386-08:00Dewasa dan Kedewasaan (I)<span style="color: blue;"><i><span style="font-size: small;">Tulisan ini cocok dibaca untuk usia </span></i><span style="font-size: small;">17</span><i><span style="font-size: small;"> tahun ke atas, bukan karena mengandung adult content, tapi mungkin kurang menarik aja bagi anak-anak di bawah usia itu.</span></i></span><br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
Ini hanya tentang kesan-kesan hidup saya yang (syukurlah) bisa mencapai usia pertengahan akhir dua puluhan ini. Kalau diingat-ingat, rasanya saya sudah mulai mengerti tentang perbedaan usia sejak saya mulai bisa menghitung. Meski masih kecil, minimal saya udah tau gimana membedakan siapa yang lebih tua dan yang lebih muda. Bukanlah hal yang susah karena waktu itu ukuran tubuh adalah patokan saya dalam membedakan umur. Anak yang badannya lebih besar tentulah lebih tua dari yang lain, begitu pun sebaliknya. Lahir di keluarga sebagai anak ‘bontot’ dengan dua kakak perempuan dan satu kakak laki-laki juga membuat saya lebih mudah peka dengan usia.</div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Pernah muncul pertanyaan di kepala saya seperti,<br />
<br />
<i>‘Gimana ya rasanya kalau udah besar nanti?’</i> (waktu itu kosakata ‘dewasa’ belum terfikirkan).<br />
<br />
Bukannya saya ngga menikmati masa-masa kecil saya sih, tapi mungkin lebih karena bakat ‘kepo’ saya sedari kecil udah keliatan. <i>Err</i>..kesannya kayak anak kecil yang ngga sabar untuk cepat besar ya? Padahal ngga juga sih, saya toh masih berperilaku sesuai umur saya, ngga lebih-ngga kurang.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<a name='more'></a>Oke, sesuai judul tulisan ini, bahasannya akan mengarah ke kata ‘dewasa’. Pada awalnya teori kedewasaan menurut saya ngga lepas dari orang yang tubuhnya tinggi besar. Maka saya yang dari dulu biasanya memiliki tubuh lebih kecil (bahkan di antara teman-teman seumuran) selalu menunggu-nunggu kapan saatnya bisa memiliki tubuh menyamai orang dewasa.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Tapi seiring bertambahnya usia dan berkembangnya tubuh, saya kok merasa itu ngga begitu berpengaruh ya? Semua itu ngga lantas membuat saya cukup pantas untuk dibilang dewasa. Awalnya saya mengira itu karena saya ngga cukup mencapai target ukuran badan yang diinginkan. (uh, memang takdir punya fisik pas-pasan begini). Ah, tapi ngga juga kok, meski saya bukan tergolong yang berpostur tinggi besar, tapi masih masuklah standarnya orang dewasa di Indonesia. Lalu apa sih yang rasanya masih kurang?</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Teori kedua adalah usia, saya selalu merasa usia manusia berbanding lurus dengan tingkat kedewasaannya. Waktu sekolah, saya sering menganggap perbedaan kelas atau tingkatan juga membedakan sikap dan perilaku siswa. Ya, minimal pengalamannya juga beda lah. Tapi setelah bertemu banyak orang dengan perbedaan usia dan tingkat kedewasaan, ternyata hasilnya <i>random</i> sekali. Yang lebih tua banyak yang masih kekanakan, yang muda pun ngga jarang yang udah terlihat <strike>tua</strike>, dewasa. Maka saya pun sadar, teori saya lagi-lagi keliru. <br />
<br />
<span style="color: blue;"><i>to be continued</i>.. <i>to</i> <a href="http://budiholics.blogspot.com/2013/02/dewasa-dan-kedewasaan-ii.html" target="_blank"><i>'Dewasa dan Kedewasaan (II)'</i></a></span><br />
<br /></div>
Budiholicshttp://www.blogger.com/profile/15495518469760709879noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1790594994100852216.post-20785465911507885992013-01-19T23:28:00.000-08:002013-01-20T14:10:38.217-08:002013 : New Year, New Job, New Resolutions<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEieshTEKE-dPYa5LqHYXa5j1jZV09-nsxwg-Rhneh-FwL3C1fmwqMqHqWtxjqCiy7VmeiUDpzENjMI5hH9yjtn1aup1u8IHhOn4wHgWsxLEUiTtmhb_K1p8y5jTMiTqQLnMDb48RbBciNM/s1600/2013+copy.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEieshTEKE-dPYa5LqHYXa5j1jZV09-nsxwg-Rhneh-FwL3C1fmwqMqHqWtxjqCiy7VmeiUDpzENjMI5hH9yjtn1aup1u8IHhOn4wHgWsxLEUiTtmhb_K1p8y5jTMiTqQLnMDb48RbBciNM/s320/2013+copy.jpg" width="320" /></a></div>
Kayaknya udah telat banget kalo postingan ini diawali dengan tulisan ‘<i>Happy New Year</i>’ :o) (abisnya udah tanggal 20an sih), tapi sebenarnya buat saya tahun 2013 ini masih aja berasa baru dan ‘asing’. Padahal kan perhitungan tahun, bulan, atau hari seharusnya ngga lantas membuat perbedaan apa-apa pada waktu, toh yang membuat perhitungan itu hanyalah manusia sendiri. Setiap hari selalu sama, ada siang ada malam.<br />
Oke, anggap aja saya udah begitu bergantung sama sistem kalender manusia ini, dan boleh kan kalo saya masih ikut mengkotak-kotakkan waktu, kan saya memang hidup di dalamnya.<br />
<br />
<a name='more'></a>Lantas apa aja sih yang membuat 2013 ini agak berbeda buat saya? (memangnya buat kalian ngga?) Ya, itu. Pertama-tama sih sesuai judul postingannya, di tahun ini saya punya kerjaan yang baru..(<i>Ehem</i>). Kedua, saya juga mulai menentukan resolusi-resolusi baru di 2013 ini.<br />
Itu aja sih. Mungkin memang hal yang biasa ya, tapi buat saya, <i>spirit </i>ini ngga terjadi di tahun-tahun sebelumnya. Dulu memang pernah punya niatan bikin hal-hal yang baru di tahun berikutnya, tapi yang terjadi sih tetap sama aja. Entah karena kerjaan yang ngga ada perubahan, sehingga rutinitas juga ngga berubah, atau memang saya yang agak malas untuk berubah.<br />
<br />
Tapi, mulai 2013 ini, saatnya ada perubahan...!!<br />
<span style="color: blue;"><i><br /></i></span>
<span style="color: blue;"><i>New Job, New Resolutions</i></span><br />
<br />
Siapa sih yang ngga kepingin dapat kerjaan yang sesuai <i>passion</i>? Sebelum lulus kuliah pun saya udah membayangkan hal itu. Tapi jangankan kerjaan, kuliah pun saya rasanya ngga sesuai <i>passion</i>. <i>Err</i>, tapi terlepas dari kenyataan itu, saya ngga akan menyesali apa yang udah saya raih dan jalani. Saya bahkan menganggapnya sebagai teka-teki hidup yang semua orang berhak untuk menebak (meski jarang sekali benar jawabannya).<br />
<br />
Bekerja sesuai <i>passion </i>memang kalimat yang kedengarannya menggairahkan, tapi untuk mewujudkannya ngga semudah mendengarnya. Kalau kerjaan yang pertama ngga begitu cocok dengan minat saya, maka kerjaan yang kedua ini benar-benar di luar dunia saya. Tapi apakah semuanya terjadi dengan ngga sengaja? Ya ngga juga lah. Jujur, segala proses mendapatkan pekerjaan-pekerjaan itu saya ikuti dengan kondisi sehat walafiat, ngga di bawah tekanan apalagi di bawah alam sadar. Semua memang saya pilih karena saya membutuhkannya. Dan itu udah cukup jadi alasan buat saya untuk bersyukur dan ngga menyia-nyiakannya. <i>So this is it! I’ve got a new job that I know that I need it. There’s no reason to not live and deal with it!</i><br />
<br />
Saya akhirnya mikir, meski ngga bisa bekerja sesuai <i>passion</i>, bukan berarti ngga bisa hidup dengan <i>passion </i>kan. Manusia kadang terjebak dengan satu hal yang begitu mendominasi hidupnya sehingga kadang lupa ada hal-hal lain yang meski kecil tapi masih bisa diperhatikan dan dilakukan. Kita bisa aja sibuk dengan segala rutinitas dan permasalahan hidup, tapi bukan berarti kita lantas lupa masih bisa menikmati hidup. Karena itulah saya akhirnya mulai menyusun kembali resolusi baru hidup saya yang sebagian besar berisi <i>passion-passion</i> yang belum sempat terwujud. Saya belum tau apa semuanya akan terwujud di tahun 2013 ini, tapi ngga ada alasan buat saya sekarang untuk ngga terus menjadikannya resolusi.<br />
<br />
<span style="color: blue;"><i>Kalo memang bukan sekarang, mungkin nanti..</i></span> <br />
<br />
<span style="font-size: x-small;">NB: Sebenarnya mau menjabarkan apa-apa aja yang jadi resolusi saya di 2013 ini, tapi kayaknya biarlah hal itu jadi konsumsi pribadi saya aja ;)</span>Budiholicshttp://www.blogger.com/profile/15495518469760709879noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-1790594994100852216.post-4021555592061515792012-12-12T09:19:00.000-08:002012-12-12T09:19:04.680-08:00Ekspedisi Mandalawangi - Traveling VideoDesember kali ini agak berasa cepat datangnya. Saya bahkan baru sadar udah masuk penghujung tahun 2012 setelah melihat fenomena orang-orang yang begitu meng'keramat'kan bulan terakhir di tahun ini. Dari mulai isu heboh kiamat 2012, sampai berburu momen penting di tanggal cantik yaitu 12-12-12 (alias 12 Desember 2012). Padahal menurut saya masih cantikan tanggal 20 Desember 2012 (20-12-2012). Setuju ngga..?<br />
<br />
Ya udahlah, ngga mau ikut-ikutan euforia hal-hal sentimentil begitu. Saya tadi cuma mau bilang, kenapa Desember rasanya berlalu begitu cepat, karena momen yang mau saya <i>share</i> di postingan ini terjadinya sudah beberapa bulan yang lalu, tepatnya di Maret 2012 (telat banget yah?)<br />
Eh, ngga juga sih, sebenarnya momen ini udah saya tuangkan sebelumnya dalam bentuk tulisan (baca : <a href="http://budiholics.blogspot.com/2012/04/ekspedisi-mandalawangi-peak-of.html" target="_blank">Ekspedisi Mandalawangi : <i>Peak of Pangrango</i></a>). Tapi baru di bulan Desember inilah saya kepikiran untuk menambahkan visualisasi 'bergerak' dari momen itu yakni dalam bentuk video.<br />
<br />
<iframe allowfullscreen="" frameborder="0" height="344" src="http://www.youtube.com/embed/Nvz7XdD_oyY?fs=1" width="459"></iframe>
<br />
<br />
Sebenarnya sih di postingan tulisan sebelumnya video ini juga udah saya muat, tapi terbagi dalam dua bagian dan hanya tersimpan di blog ini. Nah, kali ini keduanya udah saya gabung jadi satu dan juga bisa diakses langsung dari <i>channel </i><a href="https://www.youtube.com/user/BudiHolics" target="_blank">Youtube</a> saya (saling promosi nih ceritanya, hehe..)<br />
Videonya berdurasi lumayan singkat, tapi setelah menambahkan beberapa <i>slideshow</i> foto-foto, jadilah durasinya sekitar 4 menitan (masih singkat juga sih). Yang pasti tampilannya ngga sesederhana sebelumnya dan (mungkin) jadi lebih enak ditonton.. <i> </i><br />
<br />
<span style="color: blue;"><i>Thanks for watching...</i></span>Budiholicshttp://www.blogger.com/profile/15495518469760709879noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-1790594994100852216.post-5356069306112786502012-12-05T20:44:00.001-08:002012-12-05T20:56:12.307-08:00"Harus Terpisah"Wah, serius bener ya judulnya, eits bukan maksudnya mau pergi atau ngga nge-<i>blog</i> lagi sih (jangan sampe ya), tapi ini memang hanya sebuah judul kok, tepatnya judul lagu yang baru saya <i>cover</i> dan terakhir di-<i>publish</i> di <i>channel</i> <a href="http://www.youtube.com/user/BudiHolics" target="_blank">Youtube</a> saya. <br />
<br />
<iframe allowfullscreen="" frameborder="0" height="344" src="http://www.youtube.com/embed/fUIsIPpEfwI?fs=1" width="459"></iframe>
<br />
<br />
<a name='more'></a>Penyanyi asli lagu ini, Cakra Khan memang punya karakter vokal yang khas. Dengan warna suara yang berat, agak serak dan sangat nge-<i>bass</i>, Cakra rupanya mampu menarik banyak penggemar musik Indonesia dengan <i>single</i> perdananya ini. Di antara <i>booming</i>-nya segala macam grup <i>boyband Korean wannabe</i> di Indonesia, gaya bermusik Cakra memang terlihat beda dan menjadi daya tariknya tersendiri (saya sih juga <i>prefer</i> musik yang begini daripada musik <i>boyband-boyband</i> abg itu..<br />
Upss.. <i>no offence</i> buat yang ngga setuju yakk..) /nobigdeal<br />
<br />
<i>Back to the song</i>, konon dulunya lagu ini berjudul "Takkan Menyatu" dan memiliki versi yang agak berbeda saat dinyanyikan oleh sang penciptanya, Aldi Nada Permana. Kalau Cakra khas dengan suara beratnya, Aldi justru punya suara yang ringaann.. banget, cenderung tipis dan jernih. Buat sebagian orang, termasuk saya, versi yang seperti ini justru yang lebih enak didengerin.<i> </i>Ini nunjukin kalau tiap penyanyi punya karakter masing-masing yang khas, meski menyanyikan lagu yang sama.<br />
<br />
<i>Well, </i>versi Cakra dan Aldi meski jauh berbeda tapi tetap sama bagusnya. Mereka punya masing-masing pendengar dengan masing-masing selera pula. <i>I just wanna say, differences in music don't mean one is good and another is bad, but let's respect them as colours of music.</i>Budiholicshttp://www.blogger.com/profile/15495518469760709879noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-1790594994100852216.post-24518695185047873272012-11-22T23:35:00.000-08:002012-11-22T23:42:30.396-08:00Bangka Beach - Traveling VideosTulisan tentang perjalanan ke pulau Bangka yang sebelumnya sudah saya <i>publish</i> di postingan<br />
<a href="http://budiholics.blogspot.com/2012/06/bangka-island-where-you-can-find-some.html" target="_blank">Bangka : An island where you can find some beautiful beaches</a>, rasanya masih kurang lengkap meski sudah banyak foto-foto yang bisa menggambarkan suasana pulau eksotis itu. Jadi kali ini saya tambahkan video-video yang dikompilasi dari beberapa dokumentasi saat mengunjungi pantai-pantai di pulau Bangka.<br />
<i><br /></i>
<i>It's not a new thing, but it's still good to be viewed as a nice memory.. </i>:>
<br />
<span style="color: blue;"><br /></span>
<span style="color: blue;">Bangka Beach - Part 1</span><br />
<br />
<iframe allowfullscreen="" frameborder="0" height="344" src="http://www.youtube.com/embed/iSQlbpXnn-w?fs=1" width="459"></iframe>
<br />
<span style="color: blue;"></span><br />
<a name='more'></a><span style="color: blue;">Bangka Beach - Part 2</span><br />
<br />
<iframe allowfullscreen="" frameborder="0" height="344" src="http://www.youtube.com/embed/WHhH8_2xLtE?fs=1" width="459"></iframe>
<br />
<br />
<span style="color: blue;">Bangka Beach - Part 3</span><br />
<br />
<iframe allowfullscreen="" frameborder="0" height="344" src="http://www.youtube.com/embed/X9-cu7wpNh8?fs=1" width="459"></iframe>
<br />
<i>See you later in other traveling videos..</i> <:-PBudiholicshttp://www.blogger.com/profile/15495518469760709879noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-1790594994100852216.post-53983107898320641912012-11-08T08:08:00.000-08:002012-11-08T08:17:21.745-08:00Clone Photographs<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEipAukLRawo5xq_7I4mVLzJY7Up1kCKaHkTfRupLBptulgBNGMPrR_5wzGkGsq63NF-zaWSb-laYoRzWTY1AhAlYTx516hCm1Er9c10_unJft1zhddllygebThiAKXVWbURtZG9mksta0M/s1600/IMG_0196+copyresizedframe.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="271" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEipAukLRawo5xq_7I4mVLzJY7Up1kCKaHkTfRupLBptulgBNGMPrR_5wzGkGsq63NF-zaWSb-laYoRzWTY1AhAlYTx516hCm1Er9c10_unJft1zhddllygebThiAKXVWbURtZG9mksta0M/s400/IMG_0196+copyresizedframe.jpg" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: left;">
Kelihatannya ngga ada yang spesial dengan foto di samping (tapi kalo ada yang mau bilang bagus juga ngga dilarang kok.. hehe..)</div>
<div style="text-align: left;">
Tampak pada foto, tiga lelaki <i><strike>cute</strike></i> berwajah mirip satu sama lain sedang membaca majalah bareng *duh kompaknya.. <kbd>>:D<</kbd> </div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
<i>Eits</i>, berwajah mirip? Kembarkah mereka? Hayo tebak..<br />
Sebenarnya foto itu memang kesannya akan biasa aja kalau orang-orang yang ada di dalam foto adalah bersaudara atau terlahir kembar. Tapi ini faktanya bukan begitu karena sang model (yang ngga lain dan ngga bukan adalah si empunya blog ini) hanyalah satu individu yang sama.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<a name='more'></a>Inilah <i>clone photograph</i>, yaitu suatu jenis foto yang dihasilkan dengan teknik manipulasi untuk memperbanyak objek di dalam foto yang prosesnya dari mulai cara pengambilan gambar sampai <i>editing</i> dengan <i>software</i> komputer (biasanya <i>Adobe Photoshop</i>).<br />
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjPad-exoh51p9DaOMBnA02m9hIzxQWqEOxA4ZGfetkXBG_4_4pPfNiPwYxs6HJS4VKmF1wIXBKRYmtCjtEd7iZ4OzqQ1Qj1JTr5gy2v4moI_FVCyRsBYo2SI6L1SEHm2k5amFilHeSUlk/s1600/IMG_1361+copyresizedframe.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="244" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjPad-exoh51p9DaOMBnA02m9hIzxQWqEOxA4ZGfetkXBG_4_4pPfNiPwYxs6HJS4VKmF1wIXBKRYmtCjtEd7iZ4OzqQ1Qj1JTr5gy2v4moI_FVCyRsBYo2SI6L1SEHm2k5amFilHeSUlk/s320/IMG_1361+copyresizedframe.jpg" width="320" /></a></div>
Membuat <i>clone photograph </i>atau foto kloning sebenarnya gampang-gampang susah. Kalau menurut saya sih, teknik ini masih lebih mudah daripada membuat <a href="http://budiholics.blogspot.com/2012/09/levitation-photography.html"><i>levitation photograph</i></a>. Trik utamanya hanyalah pada pemotretan berkali-kali <i>setting</i>/<i>background</i> foto yang sama tapi dengan objek yang berbeda posisinya.<br />
<br />
Langkah awalnya adalah menentukan tema kloning seperti apa yang mau dibuat, baru kemudian memikirkan trik-trik berikutnya. Untuk contoh yang paling sederhana bisa dengan memotret berkali-kali suatu ruangan yang sama namun objek yang ingin diperbanyak (dalam hal ini adalah orang) berganti-ganti posisinya, bisa berdekatan ataupun berjauhan.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj_P_7p-9buY_PTsOg9fn2WjF2gehINOgVsd9p4yYQ7dz_BI_tcrvcqJlrI8nt1tXiODcDvvTmH8DK20NRtF8YnZidv6F4QEzDn9YOxrCj95cGbc6l6epGnlUaawBokBeI5N6PUGkCmypM/s1600/IMG_1377+copysresizedframe.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="241" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj_P_7p-9buY_PTsOg9fn2WjF2gehINOgVsd9p4yYQ7dz_BI_tcrvcqJlrI8nt1tXiODcDvvTmH8DK20NRtF8YnZidv6F4QEzDn9YOxrCj95cGbc6l6epGnlUaawBokBeI5N6PUGkCmypM/s320/IMG_1377+copysresizedframe.jpg" width="320" /></a></div>
Langkah berikutnya tentu saja adalah menggabungkan beberapa foto itu dengan <i>Photoshop</i>, sehingga menjadi satu foto dengan beberapa objek/orang yang sama di dalamnya. Simpel kan..!<br />
<br />
Untuk teknik yang agak sulit adalah foto dengan objek kloning yang saling berinteraksi, sehingga tampak lebih nyata. Cara pengambilan gambarnya diperlukan lebih banyak imajinasi sang model atau bisa dengan bantuan objek tambahan (yang kemudian objek tambahan ini akan dihilangkan). Proses <i>editing </i>foto kloning seperti ini tentunya lebih susah karena harus membuat objek kloningnya seakan saling berinteraksi satu sama lain.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjGivtFhICYsccawj1u1mOoAf3SR_OtZnIM78zSQiVignvOgGnrtBj9AvluC9v7dydwwO_G6fBWTVN1pKQbaIklkbvtlpWVWWQYvD9xLhJ54glzqXpR9HeG0Eu4_IoGiGGCgtTZNjoYWKg/s1600/CloneGuitarUntitled-11cropframe.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="260" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjGivtFhICYsccawj1u1mOoAf3SR_OtZnIM78zSQiVignvOgGnrtBj9AvluC9v7dydwwO_G6fBWTVN1pKQbaIklkbvtlpWVWWQYvD9xLhJ54glzqXpR9HeG0Eu4_IoGiGGCgtTZNjoYWKg/s400/CloneGuitarUntitled-11cropframe.jpg" width="400" /></a></div>
Hal yang paling penting untuk membuat foto kloning adalah pencahayaan yang baik dan sama pada beberapa foto yang akan digabungkan. Karena jika ada perbedaan pencahayaan, maka foto-foto yang digabungkan ngga akan terlihat menyatu. Letak bayangan objek pun harus diperhatikan apabila objek kloning akan diposisikan berdekatan.<br />
<br />
Penggunaan tripod pada kamera juga akan sangat membantu pada teknik kloning ini. Selain untuk kestabilan kamera saat memencet <i>shutter</i>, juga agar sudut pengambilan gambar tetap sama, sehingga akan mempermudah pada saat penggabungan foto.<br />
<br />
Ada banyak kreasi yang bisa dilakukan dalam membuat foto kloning, jumlah kloningnya pun bisa sedikit atau juga sangat banyak. Kreatifitas tentunya sangat diperlukan supaya foto kloning yang dihasilkan ngga sekedar foto 'memperbanyak' objek saja, tetapi dapat menjadi foto kloning bertema khusus yang benar-benar bagus.<br />
<br />
<span style="color: blue;"><i>Well</i>, tertarik mencoba foto kloning ini?? <i>Just show your creativity..!</i> </span>;)Budiholicshttp://www.blogger.com/profile/15495518469760709879noreply@blogger.com4Bogor, Indonesia-6.589166 106.792999-6.7153564999999995 106.6350705 -6.4629755 106.95092749999999tag:blogger.com,1999:blog-1790594994100852216.post-14522152639284352082012-11-05T18:17:00.001-08:002012-11-05T18:18:15.163-08:00"Separuh Aku"Buat yang memperhatikan (kalo ada sih..) misalnya judul postingan saya di blog ini udah pake tanda petik, itu biasanya kontennya mengandung unsur..p... permak lagu, hehe.. alias <i>cover song</i> <i>by me</i>. Begitu pula dengan postingan ini.<br />
<br />
"Separuh Aku" adalah single pertama yang dikeluarkan oleh band bernama "NOAH". Band ini memang terhitung baru karena kemunculannya baru di tahun 2012 ini, tapi hampir semua pemerhati musik tau kalau band ini hanyalah pemain lama dengan nama baru. Setelah sebelumnya besar dengan nama "Peterpan", Ariel cs kemudian merombak ulang bandnya dengan nama baru tapi tentunya dengan kepiawaian bermusik yang sama kerennya.<br />
<br />
Lagu "Separuh Aku" menurut saya bukanlah sebuah lagu yang dinamis, tapi memiliki melodi yang khas sekali Peterpan, dan tentu warna musiknya juga. Meski memiliki nada-nada yang ngga begitu susah, tapi ngga mudah membawakan lagu ini dengan baik tanpa terdengar monoton atau fals. Ariel sang vokalis yang memiliki karakter vokal yang khas memang ngga perlu kerja keras lagi memberikan <i>feel</i> ke dalam lagu ini.<br />
<br />
Dan inilah "Separuh Aku" versi saya yang kayaknya sih sudah mewakili karakter vokal khas saya sendiri, karena memang beda banget sama suaranya Ariel, hehe.. :))<br />
<br />
<iframe allowfullscreen="" frameborder="0" height="344" src="http://www.youtube.com/embed/74d7eGkaglc?fs=1" width="459"></iframe>
<br />
NB: Liriknya ngga saya tulis lagi disini karena di videonya sendiri udah ada.. <i>Enjoy!</i>Budiholicshttp://www.blogger.com/profile/15495518469760709879noreply@blogger.com0Bogor, Indonesia-6.589166 106.792999-6.7153564999999995 106.6350705 -6.4629755 106.95092749999999tag:blogger.com,1999:blog-1790594994100852216.post-47890110232014272172012-11-05T17:16:00.001-08:002012-11-08T22:34:31.957-08:00"Diamonds" (Cover Song & Lyrics)<span style="color: blue;"><i>Hi November</i>.. </span><span style="color: blue;">/hihi <i>It's getting closer to the end of the year</i>.. </span><br />
<span style="color: blue;">Dan </span><span style="color: blue;"><span style="color: blue;">kayak lagu <i>November Rain, </i></span>memasuki bulan ini tiap hari mulai hujan terus..<i></i>. Eh, jadi ngomongin cuaca begini sih, <i>okay..back to the topic</i>..</span><br />
<br />
Hobi saya meng-cover lagu masih terus dijalani karena memang belum punya bakat menulis lagu sendiri. Jadi sampai saat ini masih harus berpuas diri dengan hanya membuat versi cover dari lagu-lagu yang sudah populer.. (atau ada musisi yang mau ngasih lagunya ke saya?? ;)) )<br />
<br />
Kali ini lagu yang akan di 'acak-acak' adalah "Diamond" nya Rihanna. Lagu ini di awal-awal kedengarannya biasa aja, tapi lama-lama kok enak juga ya, dan saat mulai coba-coba nyanyiin jadi tambah suka.<br />
<br />
Lirik lagunya seperti biasa tentang percintaan, dan sangat mengagungkan sebuah <i>relationship</i> layaknya berlian / <i>diamond. </i>Lagu ini memang ngga bisa dibilang lagu biasa, apalagi Rihanna menyanyikannya dengan sangat emosional (eh, tapi bukan maksudnya sambil marah-marah ya, tapi emosinya kerasa banget gitu). Terbukti juga dengan cukup banyaknya orang yang bikin cover lagu ini dan di-<i>publish</i> ke <a href="http://www.youtube.com/">Youtube</a> (termasuk saya..)<br />
<br />
<i>Well. this is it..!!</i><br />
<br />
<iframe allowfullscreen="" frameborder="0" height="344" src="http://www.youtube.com/embed/MCW5wguRkxY?fs=1" width="459"></iframe>
<br />
<a name='more'></a>Lirik lagunya :<br />
<br />
<span style="color: blue;"><i>Rihanna - Diamonds Lyrics</i></span><br />
<br />
Shine bright like a diamond<br />
Shine bright like a diamond<br />
<br />
Find light in the beautiful sea<br />
I choose to be happy<br />
You and I, you and I<br />
We're like diamonds in the sky<br />
<br />
You're a shooting star I see<br />
A vision of ecstasy<br />
When you hold me, I'm alive<br />
We're like diamonds in the sky<br />
<br />
I knew that we'd become one right away<br />
Oh, right away<br />
At first sight I felt the energy of sun rays<br />
I saw the life inside your eyes<br />
<br />
So shine bright, tonight you and I<br />
We're beautiful like diamonds in the sky<br />
Eye to eye, so alive<br />
We're beautiful like diamonds in the sky<br />
<br />
Shine bright like a diamond<br />
Shine bright like a diamond<br />
Shining bright like a diamond<br />
We're beautiful like diamonds in the sky<br />
<br />
Shine bright like a diamond<br />
Shine bright like a diamond<br />
Shining bright like a diamond<br />
We're beautiful like diamonds in the sky<br />
<br />
Palms rise to the universe<br />
As we moonshine and molly<br />
Feel the warmth, we'll never die<br />
We're like diamonds in the sky<br />
<br />
You're a shooting star I see<br />
A vision of ecstasy<br />
When you hold me, I'm alive<br />
We're like diamonds in the sky<br />
<br />
At first sight I felt the energy of sun rays<br />
I saw the life inside your eyes<br />
<br />
So shine bright, tonight you and I<br />
We're beautiful like diamonds in the sky<br />
Eye to eye, so alive<br />
We're beautiful like diamonds in the sky<br />
<br />
Shine bright like a diamond<br />
Shine bright like a diamond<br />
Shining bright like a diamond<br />
We're beautiful like diamonds in the sky<br />
<br />
Shine bright like a diamond<br />
Shine bright like a diamond<br />
Shining bright like a diamond<br />
We're beautiful like diamonds in the sky<br />
<br />
Shine bright like a diamond<br />
Shine bright like a diamond<br />
Shine bright like a diamond <br />
<br />
So shine bright, tonight you and I<br />
We're beautiful like diamonds in the sky<br />
Eye to eye, so alive<br />
We're beautiful like diamonds in the sky<br />
<br />
Shine bright like a diamond<br />
Shine bright like a diamond<br />
Shine bright like a diamond<br />
Shine bright like a diamond<br />
Shine bright like a diamond<br />
Shine bright like a diamond <br />
Shine bright like a diamond <br />
<br />
<i>Source : <a href="http://www.letssingit.com/">http://www.letssingit.com/</a></i>Budiholicshttp://www.blogger.com/profile/15495518469760709879noreply@blogger.com0Bogor, Indonesia-6.589166 106.792999-6.715387 106.6350705 -6.4629449999999995 106.95092749999999