Friday, September 27, 2013

27th on Sep 27th

Age is a question of mind over matter.  If you don't mind, it doesn't matter.  
~ Leroy "Satchel" Paige
:)

September 27th, 2013

Baru mendapat ucapan yang beruntun dari keluarga tercinta dan teman-teman, ngga ada kesan yang ditinggalkan setelahnya selain joyful a lot, karena semua perhatian dari orang-orang terkasih itu. 

Sebenarnya sudah lama saya ngga bersikap terlalu sentimentil dengan momen sekali setahun ini. Di samping memang ngga terlalu menjadikannya sebagai kebiasaan, juga kok rasanya ngga pantas lagi ya dengan usia yang udah di dua puluhan akhir ini (hehe, sok dewasa banget yak, padahal sendirinya paling kecil di keluarga)

Jujur ngga ada kebiasaan perayaan atau sesuatu yang khusus di setiap tahunnya. Paling mungkin hanyalah menerima ucapan selamat dari keluarga dan teman. Lagipula selain sebagai bentuk perhatian, saya memaknai semua ucapan itu sebagai pengingat yang objektif. Kenapa objektif, karena kalo saya sendiri yang ditanya sudah merasa tua atau belum, ya pasti pengennya bilang masih muda terus kan :p

The purpose of life is a life of purpose.  
~Attributed to both Ludwig Wittgenstein and Robert Byrne

Pengingat usia setahun sekali ini juga bisa membuat saya kembali berpikir kalau hidup ini harus punya tujuan. Secara general tujuan hidup saya adalah bisa bermanfaat sebanyak mungkin bagi sekeliling saya. Secara khusus, hmm.. ada lah, hehe.. Memang biasanya saya ngga memperhatikan fokus pada satu tanggal kelahiran saja, tapi lebih banyak ke periode setelahnya. Berubah atau ngga, meningkat atau menurun.

Live as long as you may, the first twenty years are the longest half of your life.  
~Robert Southey, The Doctor

Yeahh..memang harusnya kita lebih banyak menikmati hidup ketimbang terlalu kuatir dengan penambahan usia yang hanya urusan perhitungan angka. Terus terang bisa sampai di usia sekarang ini saya sudah sangat bersyukur, terlebih dengan banyak hal yang sudah saya dapatkan alami.

Kadang saya suka memperhatikan anak-anak kecil yang perjalanan hidupnya masih teramat panjang. Beban hidup yang mereka hadapi hampir ngga ada. Apa yang mereka jalani masih didominasi dengan hal-hal yang "full of game". Tapi meski begitu berkali-kali saya bilang kepada diri sendiri untuk ngga merasa iri dengan mereka. Bagaimanapun saya sudah melewati fase itu dan sedang berada dalam "a real game". Gotta deal with it!

Youth is a wonderful thing.  What a crime to waste it on children.  
~George Bernard Shaw

Anyway,
meski ngga begitu concern sama birthday thing, tapi sekarang ternyata saya mendapati kalau di tahun ini pada tanggal 27 saya tepat berusia 27 tahun! Hehe.. momen sekali seumur hidup kan? And you know what? I also share my birthday with Google. Nice fact, both of us gotta give present each other :)

Saturday, September 21, 2013

Are You Mature Enough to ... ? (Pt. 1)

Ini kedua kalinya saya mengungkit topik kedewasaan dan menuliskannya di blog. Sebenarnya bukan bermaksud sok dewasa atau merasa sendirinya udah cukup dewasa. Tapi jujur saya sendiri masih mencari arti yang tepat dari kata ‘dewasa’ itu sendiri. Bukan sekedar penjelasan dari suatu kata, tapi lebih banyak ke apa saja bentuk dan contoh sikap kedewasaan itu di kehidupan sehari-hari.

Umm..berat? Ngga juga sih, let’s make this topic sounds simple..

Pertanyaaan seperti ‘sudah cukup dewasakah kamu untuk ... ?“ bisa dilengkapi dengan kata apa saja, misalnya untuk : bersekolah, bekerja, atau bahkan .. menikah? (Eaaaa....).

Sebenarnya dewasa atau ngga nya seseorang untuk melakukan sesuatu itu harusnya ngga selalu berbanding lurus dengan tingkat usianya. Karena memang lebih banyak butuh suatu kesiapan mental yang cukup ketimbang batas usia yang hanya sekedar hitungan angka. Tapi untuk mudahnya di masyarakat kita seringkali memakai batasan umur sebagai acuan tingkat kedewasaan seseorang.

Dalam hal berkendara misalnya.

SIM, sebuah lisensi untuk berkendara di negeri ini, akan diberikan ke siapa saja yang mampu mengendarai kendaraan dan sudah berusia 17 tahun ke atas. Itupun satu jenis SIM bukan serta-merta berlaku untuk semua jenis kendaraan. Suatu aturan yang sebenarnya cukup ketat bagi masyarakat yang ingin berkendara.

Tapi apa yang berlaku sekarang di masyarakat? Kepemilikan SIM seringkali diabaikan untuk seseorang berkendara. Padahal yang perlu digarisbawahi bukanlah ada atau ngga-nya SIM itu sendiri. Tapi bagaimana seseorang dianggap cukup layak untuk memiliki SIM sebagai lisensi untuk berkendara.

Fenomena anak yang masih di bawah umur bebas berkeliaran di jalan raya mengemudikan kendaraan bermotor mungkin bukan hal yang aneh lagi di masyarakat kita. Inilah salah satu contoh bentuk pengindahan (bener ngga bahasanya..??) dari kepemilikan SIM tadi.

Padahal batas usia minimal yang ditetapkan untuk mengemudi ngga hanya untuk alasan safety saja. Tetapi juga menimbang faktor psikis dan tingkat emosi pengemudi itu sendiri.

Memang bukan hal yang susah untuk bisa mengendarai motor atau mobil. Seorang anak yang cukup tangkas belajar mungkin bisa melakukannya meski masih belia (dan kadang beberapa orang tua cukup bangga dengan ini). Tetapi meski begitu, tingkat usia yang belum cukup biasanya diikuti tingkat emosi yang masih labil pula.

Aksi mereka di jalan raya kadang banyak dipengaruhi keinginan aktualisasi diri. Mereka kadang mengabaikan peraturan lalu lintas dengan ngga memakai helm, ngga memperhatikan rambu jalan, bebas menyalip, dan melewati batas kecepatan maksimum. Terlebih lagi, mereka sudah melanggar aturan yang ada sebagai pengemudi di bawah umur dan ngga berlisensi. That's Illegal!

Oke, memang bukan jaminan kalau orang yang sudah melewati usia 17 tahun ngga akan melakukan hal yang sama. Tapi paling ngga pada usia itu seseorang sudah tau konsekuensi dan mampu bertanggungjawab atas apa yang ia lakukan. Seseorang mungkin juga akan berpikir dulu sebelum melakukan pelanggaran. Yah, itu yang paling penting. Think before you act!

to be continued..

Sunday, September 8, 2013

"Paradise" - A Cover-Video & Lyrics

Ada dua lagu yang saya sukai yang judulnya memakai kata "Paradise", pertama miliknya 'Om' Phill Collins "Another Day in Paradise", sebuah lagu yang pesannya supaya kita lebih aware dengan sesama. Pertama kali saya dengar saat masih kecil, dan lagu ini menjadi musik latar sebuah acara remaja di tv. Awalnya vokal yang khas dari sang penyanyi legendaris itulah yang membuat saya suka lagu ini. Lalu begitu cukup mengerti makna dari lagunya, saya jadi makin suka, dan lagu "Another Day in Paradise" ini seringkali jadi pengisi di playlist music therapy saya. It's a good relaxation song.

Lagu kedua dengan judul "Paradise" yang juga saya suka adalah karya dari sebuah band besar dunia, Coldplay. Meski sama-sama berjudulkan 'surga', tapi lagunya Coldplay ini lebih bermakna tentang save our planet. Bagaimana seharusnya manusia memperlakukan tempat tinggalnya layaknya surga di dunia, dan terus menjaganya demi kehidupan generasi di masa depan..(Hufth..! Dalem juga ya maknanya).

Lagu Coldplay ini sebenarnya punya melodi yang cukup simpel, tapi seperti khasnya lagu-lagu Coldplay yang lain, lagu ini punya aransemen musik yang sangat keren. Sejak pertama kali saya mendengar lagu ini, saya sudah kepikiran untuk bikin covernya, dan akhirnya sekarang jadi juga. Well, karena saya ngga bisa mengupload-nya ke SoundCloud seperti biasa (terkait penggunaan hak cipta dari Coldplay yang rupanya cukup ketat ini), jadi saya bikinlah video liriknya dan cuma bisa puas menaruhnya di blog (karena di Youtube pun saya ngga bisa sembarang menaruh konten Coldplay ini)

So, this is it.. My "Paradise" Cover Video, with lyrics.. Let's save our blue planet!


Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...