Saturday, August 11, 2012

Little About Traveling


..Kamu suka traveling?..
 ..Suka dong..
..Kenapa?..
..Ya.. suka aja..  :-?

Eits, jangan buru-buru mengaku punya hobi traveling kalau kamu sendiri ngga bisa jawab pertanyaan barusan. Karena tentunya orang yang punya suatu hobi akan bisa menceritakan kesan yang ia dapat dari hobinya itu. Kalau kamu ngga bisa menceritakan kenapa suka traveling, mungkin itu artinya selama ini kamu hanya sekedar ‘biasa’ bepergian, dan bukannya ‘suka’ traveling.

Jujur aja, gue sendiri mungkin belum termasuk dalam kategori itu karena belum punya banyak pengalaman yang bisa diceritakan tentang traveling. Tapi meski begitu kali ini gue akan mencoba nulis sesuatu tentang traveling dari sudut pandang gue sendiri.

Pengalaman traveling gue pertama kali adalah saat masih di bangku ‘esde’. Kali itu pertama kalinya gue pergi ke luar kota di luar propinsi dengan naik sebuah bus malam. Memang sih, masih seusia itu tentunya gue ngga bepergian sendirian, ada orang tua dan sodara-sodara yang menemani. Tapi bisa dibilang saat itulah pertama kali gue merasakan asyiknya sensasi naik bus selama berjam-jam meskipun masih sangat kecil. Dan saat itulah gue memutuskan bepergian dengan bus adalah salah satu moda transportasi favorit gue.

Serunya traveling itu sebenarnya lebih karena adanya rangkaian proses kita sebelum berpindah tempat ke tempat yang lain. Karena kalau yang dilihat hanya tujuan akhirnya saja apa bedanya dengan cuma pindah ruangan di suatu bangunan yang sama.

Rangkaian proses traveling itu tentunya dimulai dari planning awal. Buat gue pribadi, merencanakan suatu perjalanan jauh itu adalah hal yang menyenangkan, meskipun kita sendiri belum tau kepastian rencananya. Di sela-sela rutinitas kita sehari-hari tentunya kita perlu perubahan suasana untuk menghilangkan kejenuhan. Traveling mungkin bukan satu-satunya solusinya, tapi merencanakannya saja sudah membuat pikiran kita mulai teralihkan dari rutinitas yang membosankan. Ada semacam suntikan semangat untuk menjalani esok hari karena akan melakukan sesuatu yang menyenangkan.

Seninya traveling juga ada pada kegiatan packing. Mempersiapkan segala sesuatu untuk perjalanan yang hampir pasti juga bisa memberikan semangat. Mungkin kedengarannya aneh, proses packing yang menurut sebagian orang dianggap ribet itu kok dianggap bisa menyenangkan. Ya, tergantung kita menyikapinya sih. Kalo kita berusaha menikmati setiap prosesnya dari mulai mendata barang-barang keperluan yang mau dibawa, mengumpulkannya dan mulai memuatnya ke dalam tas/koper/ransel mungkin kegiatan packing bisa jadi lebih menyenangkan.

Ada semacam keuntungan tersendiri bagi orang yang sudah terbiasa dan menyukai packing. Satu hal yang bikin ribet saat packing adalah ngga seimbangnya jumlah barang yang mau dibawa dan ukuran tas yang tersedia untuk bepergian. Biasanya sih barangnya seabreg-abreg tapi tas yang ada ngga begitu gede. Atau kalaupun dipaksakan akhirnya bawa beberapa tas yang berukuran hampir seragam (ngga efisien banget kan). Nah, dengan terbiasa packing kita jadi bisa memilah barang apa yang memang perlu untuk dibawa dan yang bisa dicari di tempat tujuan nanti. Karena toh traveling sifatnya hanya sementara dan bukanlah proses pindah rumah.

Kenikmatan traveling juga ada pada proses bepergian itu sendiri. Apapun moda transportasi yang digunakan, mestinya bisa jadi kesan tersendiri bagi kita dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Gue sendiri termasuk yang paling semangat begitu detik-detik keberangkatan sudah semakin dekat. 

Dulu karena kuliah jauh di luar kota (luar pulau lagi), gue harus menempuh berjam-jam perjalanan darat dengan bus dan juga laut dengan ferry. Mungkin kalau ditempuh dengan pesawat ngga akan selama itu sih, tapi yang namanya anak kuliahan dari keluarga yang biasa-biasa saja ya cukuplah 'jalan bawah' aja yang lebih hemat asalkan bisa pulang mudik. 

Lagipula setelah dijalani berkali-kali gue semakin bisa menikmati lamanya perjalanan itu. Gue suka menikmati suasana gemerlap lampu malam di kota yang berbeda-beda.  Gue suka suasana hiruk-pikuk di pelabuhan dan laut yang penuh kapal-kapal penumpang beragam ukuran. Gue suka melihat riaknya air laut di sekeliling ferry yang gue tumpangi. Dan mungkin yang agak aneh adalah gue suka terlonjak-lonjak di kursi bus yang kadang bisa bikin gue ketiduran selama perjalanan!

Sebagai seseorang yang dari kecil dikaruniai tubuh yang ngga besar dan cenderung kurus, gue boleh berbangga hati dengan ketahanan fisik gue saat bepergian kesana-kemari. Bukannya mau sok-sok’an sih, tapi mabuk perjalanan yang mungkin jadi momok beberapa orang sebelum bepergian, buat gue bukanlah masalah sama sekali. Itu kenapa dari keseluruhan proses traveling, gue bisa lebih menikmati saat bepergiannya ketimbang saat sudah sampai ke tujuan.

Memang kondisi fisik tiap orang berbeda-beda. Ada yang paling ngga bisa absen dari mual-muntah-pusing setiap kali bepergian meski dengan perjalanan senyaman pesawat. Ada juga yang bisa cuek naik moda transportasi apa aja dengan kondisi jalanan yang buruk sekalipun. Ada yang ketergantungan sekali dengan obat anti mabuk dan segala jenis wewangian minyak angin. Ada juga yang bahkan bisa segar-bugar jalan-jalan tanpa sarapan. Postur tubuh pun ngga bisa jadi acuan. Ada yang punya postur tinggi besar tapi ternyata gampang ‘teler’ di perjalanan. Ada juga yang kelihatannya punya badan cuma selapis tapi ngga gampang roboh jalan-jalan jauh.

Well, kondisi yang berbeda itu memang ngga akan bisa dipaksakan karena sudah pembawaan masing-masing. Beruntunglah orang yang fisiknya kuat dan mulailah berantisipasi untuk yang engga. Sekedar tips sepele buat yang langganan mabuk perjalanan. Seburuk apapun perjalanan yang pernah kamu tempuh, jangan buru-buru menganggap pengalaman itu akan terulang kembali di perjalanan berikutnya. Intinya sugestikan perjalanan yang akan ditempuh tidak akan membuat sakit, dan berusahalah menikmatinya dengan cara apapun yang disukai. 

Lakukan hal-hal menyenangkan untuk mengalihkan pikiran kita dari stres selama perjalanan. Cobalah mulai memperhatikan pemandangan selama di jalan atau sekedar mengobrol ringan dengan penumpang lain. Satu hal yang paling penting, persenjatai diri kita dengan obat-obatan yang mungkin kita perlukan untuk menghindari sakit. 

Traveling bagi sebagian orang juga dianggap suatu hobi yang ngga murah (kalo ngga mau dibilang mahal). Dulu juga gue suka mencibir sendiri kalo ketemu orang yang mengaku punya hobi traveling, ‘Ah! Pasti duitnya banyak’ pikir gue. Tapi ternyata gue keliru. Karena traveling itu ngga selalu identik dengan jalan-jalan mahal. Tempat yang dikunjungi pun ngga selalu tempat yang identik dengan resor mewah. 

Semua berawal dari niat. Saat mau memulai traveling kita harus tanya diri sendiri dulu, apa sih yang kita cari dari traveling itu. Pengen mengunjungi tempat-tempat terkenal, pengen belanja atau makan di tempat-tempat mahal, atau sekedar jalan-jalan biar ngga cuma diem di rumah aja. Berbagai banyak alasan yang dipunyai orang untuk traveling dan kamu tentunya punya alasan sendiri. Pada dasarnya traveling jadi mahal kalau kita cuma mencari yang mahal-mahal. Dan traveling terasa mahal kalau kita ngga pernah merencanakan apa-apa sebelumnya. 

Motivasi paling bagus untuk traveling adalah keinginan untuk mencari sesuatu yang baru. Karena dengan begitu kita ngga akan cuma tertarik dengan aspek lux  saja, tapi juga bisa mentolerir hal-hal yang di luar kenyamanan. Jika kita sudah bisa menjadikan traveling sebagai suatu ketertarikan khusus yang patut untuk diusahakan, kemungkinan besar traveling ngga akan jadi hobi yang mahal lagi. 
So, jangan terlalu dipikirin, just fun with it! /bye

0 komentar:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...