Saturday, October 29, 2011

Welcoming My Best Friends (Planning Awal)


Ini pengalaman jadi penerima tamu. Eits, meski penerima tamu identik dengan acara-acara pernikahan, tapi bukan itu yang gue maksud di tulisan ini. Gue jadi penerima tamu saat teman-teman terbaik gue main ke Palembang. Kenapa Palembang? Karena memang sekarang gue tinggalnya di kota pempek itu (kan ada di profil gue). Loh, memangnya gue dulu tinggal dimana? Hehe..ceritanya panjang, tapi singkatnya, gue adalah penduduk asli Sumatera Selatan, dan gue pernah kuliah di Bogor, dimana gue ketemu temen-temen gue tadi. Dan setelah selesai kuliah, gue kebetulan kerja di Palembang. So, here I am now, in Palembang, The Venice of Indonesia.

Sebenarnya kedatangan teman-teman gue ini udah lumayan lama, bulan Mei lalu di tahun ini (2011). Ceritanya pun sudah tergambar dalam foto-foto yang jumlahnya (Alhamdulilah) cukup banyak, ada sekitar ratusan foto (Waduh! bikin habis memori pokoknya, hehe..). Meski foto-foto itu udah cukup ‘berbicara’ tentang anything happened that moment, tapi gue rasa ga ada salahnya gue menambahkan sedikit narasinya. Ya, meski udah agak terlambat, tapi daripada ditunda lagi di tahun-tahun depan, atau ga dibuat sama sekali, coz' this story is too good to be forgotten.

Sekedar intermezzo, waktu itu pertama kalinya teman-teman gue main ke Palembang. Berhubung gue udah sering ke tempat mereka di Jakarta, jadi kali ini giliran mereka yang mengunjungi daerah asal gue. Sebenernya gue sendiri kelahiran Prabumulih, sebuah kota kecil berjarak dua jam perjalanan dari Palembang. Gue maunya mereka bisa main ke kampung halaman gue di Prabu. Tapi karena waktunya ga banyak, dan mereka juga belum pernah jalan-jalan ke Palembang, mungkin lain kali ajalah. Sementara gue juga belum lama tinggal di Palembang, jadi gue sempat bingung ntar mereka mau diajak kemana aja? Masa cuma diajak ke Mall-mall lagi, di Jakarta juga banyak, lebih gede dan lebih bagus malah. Tapi akhirnya gue pikir, lihat aja gimana nanti. Yang penting ngumpulnya dulu, masalah tempat, biar ketemu sambil jalan.

Rencana kedatangan teman-teman gue ke Palembang sudah ada sejak awal tahun. Sebabnya baru direalisasikan di bulan Mei, bukan hanya karena jadwal yang belum cocok satu sama lain, tapi juga karena bujetnya yang agak lama baru terkumpul (jujur deh!). Oya, temen gue itu ada dua orang, Agus dan Bayu. Mereka berdua kerja di tempat yang berbeda. Jadi saat itu yang agak susah adalah gimana menemukan waktu yang cocok, yang kosong buat kami bertiga. Memang, rencananya mereka ga terlalu lama ada di Palembang, tapi tetap aja ga semudah itu milih tanggal yang pas untuk ambil cuti.

Pada akhirnya mereka berdua bisa nyocokin jadwal yang kosong di pertengahan Mei. Tapi justru saat itu malah gue sang penerima tamu yang ga bisa ambil cuti. Akhirnya dipilih hari yang deket-deket weekend, supaya paling ga gue masih bisa ajak mereka jalan-jalan keliling kota Palembang di hari sabtu dan minggunya. Kebetulan hari seninnya adalah ‘Harpitnas’, karena hari selasa kalendernya merah. Jadi meski gue ga bisa ambil cuti, tapi gue cuma 'terpaksa' ninggalin mereka untuk kerja satu hari aja. Eh, memang nasib berpihak pada kami, karena ternyata ada kebijakan di kantor gue (di kantor-kantor lain juga) yang membolehkan di ‘Harpitnas’ itu untuk libur, alias cuti bersama (Alhamdulilah yaa..). So, ada sekitar empat hari free, gue bisa menemani mereka liburan di Palembang 

Lanjut ke : Welcoming My Best Friends (Dari Mesjid Agung ke Kambang Iwak)

0 komentar:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...