Film-film ber-genre fiksi ilmiah memang sanggup memikat banyak penonton (termasuk gue). Aksi heroik tokoh utama melawan atau bahkan berkolaborasi dengan makhluk-makhluk asing nan unik ditambah alat, senjata atau kendaraan canggih adalah ciri khas dari film-film seperti ini. Semua adegan itu terlihat sangat memukau karena disajikan dengan efek-efek khusus yang selain berteknologi tinggi tentu juga berbujet sangat mahal. Bukan bermaksud membuat sebuah tulisan movie review karena sangat jauh jika dibandingkan dengan apa yang ditulis di majalah atau artikel film yang memang sudah berkompeten di bidangnya. Ini hanyalah sebuah kesan yang muncul karena baru saja menonton sebuah film epic science fiction yang rilis di tahun 2012 ini : John Carter.
Sebuah judul film yang mungkin bagi sebagian orang (lagi-lagi termasuk gue) lebih berkesan sebagai sebuah nama orang ketimbang judul film karena ngga ada tambahan apa-apa setelah nama John Carter ini. Apa sih (atau tepatnya siapa) John Carter? Menurut ceritanya, John Carter (diperankan oleh Taylor Kitsch) adalah seorang mantan kapten di bumi yang secara misterius ‘terlempar’ ke Barsoom (Mars) yang kemudian terlibat konflik yang terjadi antara bangsa-bangsa di planet asing itu. Film John Carter sebenarnya diangkat dari buku ke-11 sekaligus terakhir dari seri Barsoom karya Edgar Rice Burroughs yang berjudul John Carter of Mars. Buku ini adalah sebuah kumpulan dari dua cerita yaitu John Carter and the Giant of Mars dan Skeleton Men of Jupiter.